CIHARA, BANPOS – Keberadaan Proyek peningkatan jalan Sukahujan Kecamatan Cihara yang dilaksanakan PUPR Lebak dari anggaran bantuan Pemprov Banten dipertanyakan para pengguna jalan. Pasalnya, pengerasannya menggunakan matrial tanah.
Salah seorang pengguna jalan yang melintas, Ujang kepada wartawan mengaku aneh, bahwa pihak proyek pengerasan jalan itu menggunakan material tanah, bukan dengan batu dan pasir.
“Aneh ko material yang digunakan dari tanah, bukannya harus dari batu dan pasir? Mungkin karena dikampung kali ya, sehingga asal-asalan saja,” ujarnya, Kamis (19/9).
Menurutnya, kondisi ini justru di musim kemarau selain bisa menimbulkan debu juga akan mengkhawatirkan jika nanti turun hujan, material tanah akan berlumpur dan terbawa air hujan.
“Sekarang panas kemarau ya jalan berdebu ngebul. Terus yang saya khawatirkan kalau hujan, pastinya ini material tanah akan berlumpur dan terbawa air hujan sebagian,” jelas Ujang.
Senada, Irawan warga setempat membenarkan pekerjaan pengerasan jalan itu telah menggunakan bahan tanah yang di musim kemarau ini jelas membuat udara berdebu.
” Tanah matrial tanah selalu menbuat ngebul. Padahal setahu saya kalau pengerasan itu harus pakai full batu dan pasir, mungkin ini pengiritan kali,” tukasnya.
Pantauan, dari papan informasi, proyek tersebut ada dari dua kegiatan PUPR Kabupaten Lebak dari dana bantuan keuangan Provinsi dengan nilai lebih 1 Miliar, dan kontraktornya CV Putra Pasir Intan. (WDO)
Discussion about this post