CILEGON, BANPOS – Bakal Calon Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati merasa risih atau tidak nyaman, lantaran gerak gerik dirinya sebagai pejabat sekaligus wakil walikota Cilegon selalu diawasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon. Ati merasa dirinya belum mendaftar sebagai calon walikota ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon untuk pemilihan walikota dan wakil walikota pada Pilkada 2020 ini.
“Dari awal semenjak pasangan ini belum mendaftar pun luar biasa bawaslu kepada kami semua yah, kepada saya terutama di kandidat yang awal. Itu cukup luar biasa, tetapi pada kandidat lain kita berharap juga sama, netralitas adil begitu, dan ini jangan sampai kemudian menggunakan cara-cara yang tidak bagus kalau menurut ibu kan kejahatan politik nantinya gituloh. Ini dibiarkan kan nanti tak bagus demokrasinya. Kita berharap itu tidak terjadi dan kita tidak boleh merusak masyarakat dengan cara-cara yang tidak baik,” keluh Ati usai deklarasi bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon di salah satu hotel di Kota Cilegon, Minggu (9/8).
Dirinya mengaku sudah mengikuti aturan-aturan yang ada akan tetapi peraturan itu harus adil juga kepada dirinya. “Kita dari awal sudah lakukan itu semua mengikuti kepatuhan- kepatuhan itu gituloh, tetapi kan kalau misalnya ada ya kita serahkan kepada lembaga yang memang berwenang tetapi tentunya butuh keadilan gitu. Ini kan yang ibu sering diskusi dengan pak wali jangan sampai ibu sebagai wakil walikota belum melakukan apa- apa kemudian pesannya kok sudah sebagai kandidat. Terus bagaimana ibu kerja di kedinasannya gitu, kalau kemudian ada lurah punteun ada camat hadir dalam kedinasan kemudian mereka di cap sebagai mengikuti kegiatan itu. Sulit dong ibu posisinya gituloh,” tuturnya.
Ati juga meminta kepada awak media untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya di lapangan.
“Ini yang tolong diluruskan, temen- temen media ibu berharap juga bisa melihat mana yang sebenarnya. Ibu sampai hari ini belum ada (kampanye). Kalau silaturahmi ke masyarakat kemudian masyarakat mendukung, nah ibu masa eh jangan- jangan , kan ngga mungkin ngga seperti itu, seperti yang media rasakan hari ini kita sudah ketat banget ini apa namanya perwakilan dari tiap relawan tetapi pada akhirnya mereka ingin mendukung, itu tidak bisa kita inikan, yang penting dijaga protokol kesehatannya,” pungkasnya.(LUK/RUL)
Discussion about this post