RANGKASBITUNG, BANPOS – Aksi pelemparan terhadap Commuter Line kembali terjadi. Kali ini menimpa rangkaian KRL No.1674 relasi Tanah Abang–Rangkasbitung, Rabu (16/7) siang, oleh orang tak dikenal (OTK).
Kejadian berlangsung sekitar pukul 12.15 WIB di KM 76+5 antara Stasiun Citeras dan Rangkasbitung.
Akibat insiden tersebut, kaca depan kabin kereta pecah dan kereta harus menjalani perbaikan di Stasiun Rangkasbitung.
Tak lama setelah menerima laporan dari masinis, pihak KAI Commuter langsung mengerahkan petugas keamanan ke lokasi untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
“Tidak berhenti di situ, KAI Commuter juga akan mengusut tuntas aksi pelemparan ini dan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti proses hukumnya,” tegas VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangan yang diterima BANPOS, Kamis (17/7).
E-Paper BANPOS Terbaru
Ia menjelaskan, petugas keamanan telah menyisir lokasi dan meminta keterangan dari warga sekitar.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada pelaku yang berhasil diamankan. Diduga pelaku melarikan diri tak lama setelah melemparkan benda ke arah kereta.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, patroli serta sosialisasi bahaya vandalisme terhadap sarana dan prasarana kereta api terus dilakukan, khususnya kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur rel.
KAI Commuter sendiri secara rutin menyelenggarakan program edukasi di lingkungan sekolah dan permukiman warga dekat rel.
Materi sosialisasi meliputi potensi risiko fatal akibat aksi vandalisme, termasuk ancaman hukumannya.
Joni menerangkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, tindakan merusak atau mengganggu prasarana dan sarana perkeretaapian merupakan pelanggaran hukum.
“Dalam KUHP Bab VII juga disebutkan bahwa pelaku kejahatan yang membahayakan keamanan umum dapat diancam dengan pidana penjara hingga 15 tahun,” jelasnya.
KAI Commuter mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan perjalanan kereta dan mendukung gerakan anti-vandalisme.
Discussion about this post