SERANG, BANPOS – Diduga tertular dari pakaian yang terkontaminasi Covid-19, seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SJ yang merupakan istri dari pekerja di PT PEMI dipastikan positif Covid-19.
Pasien yang merupakan warga Kelurahan Kagungan sempat dilakukan rapid test sebanyak dua kali dan didapatkan hasil reaktif.
Setelah itu, dilakukan tes SWAB pada tanggal 8 Mei yang lalu dan hari ini didapatkan hasilnya bahwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa SJ merupakan istri dari salah satu pegawai PT PEMI. Dua kali menjalani rapid test, hasilnya reaktif.
“Ini hasil tracking dari klaster PT PEMI. Jadi pasien merupakan istri dari pegawai PT PEMI. Sempat dua kali dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif,” ujar Hari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (26/5).
Pada tanggal 8 Mei, SJ melakukan tes Swab dan hasilnya terkonfirmasi positif pada 23 Mei yang lalu. Saat ini, SJ sudah ada di RSU Banten untuk melakukan perawatan.
“Untuk suami dan anak-anaknya, hasil swabnya menunjukkan negatif. Hanya istrinya saja yang terkonfirmasi positif,” tuturnya.
Kendati demikian, Hari mengatakan bahwa SJ tidak menunjukkan gejala sama sekali atau OTG. Selain itu, aktivitas SJ hanya sebagai IRT saja.
“Maka dari itu, diduga penularannya berasal dari barang yang melekat pada suami pasien. Jadi bisa dari baju, dompet, jam tangan dan kacamata,” ungkapnya.
Hari juga memastikan bahwa SJ tidak ikut melaksanakan salat Idul Fitri bersama dengan orang lain. Sebab, SJ sudah dinyatakan positif sebelum Idul Fitri.
“Jadi sebelum lebaran (Idul Fitri) kan sudah ada hasil swab. Otomatis pasien sudah dirawat dan tidak kemana-mana,” katanya.
Menurut Hari, seharusnya apabila pekerja yang tempat kerjanya berasal dari luar daerah, pada saat pulang ke rumah tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Jadi semua barang-barangnya dilepas. Baju, jam tangan, dompet, kacamata dan lainnya, lalu disemprot-semprot (dengan disinfektan). Lalu langsung mandi. Untuk baju dicuci secara terpisah. Karena virus ini kan bisa menempel di media-media,” tandasnya. (DZH)
Discussion about this post