SERANG, BANPOS – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PW IPA) Banten melontarkan kecaman keras terhadap manuver yang dinilai inkonstitusional oleh Sekretaris Umum PW IPA Sumatera Utara, Irham Tajhi.
Aksi itu disebut sebagai bentuk kudeta terhadap kepengurusan sah Pimpinan Pusat IPA menjelang pelaksanaan Muktamar IPA 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 2–3 September di Jakarta.
Ketua PW IPA Banten, Yusuf, menyebut tindakan yang dilakukan Irham sebagai bentuk nyata pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, serta sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat kolektif pelajar Al Washliyah.
“Gerakan ini adalah tindakan yang memalukan dan tidak mencerminkan etika serta nilai-nilai pelajar. Kami di PW IPA Banten mengecam keras dan menolak seluruh bentuk kudeta organisasi,” ujar Yusuf dalam keterangan yang diterima BANPOS, kemarin.
Menurut Yusuf, upaya Irham melakukan manuver politik muncul setelah gagal mendapatkan dukungan mayoritas PW se-Indonesia untuk maju sebagai Ketua Umum IPA.
E-Paper BANPOS Terbaru
Bukannya legowo, Irham justru memilih jalan pintas yang dinilai dapat mencoreng nama baik organisasi serta mengancam soliditas kader di seluruh wilayah.
PW IPA Banten juga menyatakan dukungannya terhadap langkah Pimpinan Pusat IPA dalam merespons situasi tersebut dengan konsolidasi nasional serta penindakan tegas terhadap upaya pengambilalihan yang tidak sah.
“Kami menyerukan seluruh PW agar tetap solid, menjaga integritas organisasi, dan mengawal Muktamar IPA 2025 agar berjalan damai, demokratis, dan bermartabat,” tegas Yusuf.
Ia menambahkan, gerakan yang disebut ilegal ini tidak mencerminkan semangat juang pelajar Al Washliyah.
PW IPA Banten, kata Yusuf, akan terus memegang teguh konstitusi organisasi, menjunjung nilai-nilai adab, serta memperjuangkan masa depan IPA yang lebih baik dan bermartabat. (*)
Discussion about this post