JAKARTA , BANPOS – Hujan lebat yang mengguyur wilayah DKI Jakarta beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik di Ibu Kota terendam banjir. Bencana musiman ini pun jadi ujian perdana bagi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang dilantik 20 Februari lalu.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menunjukkan, ada 51 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta terdampak banjir pada Sabtu hingga Minggu (5–6 Juli 2025). Banjir melanda dua wilayah utama, yakni Jakarta Timur (Jaktim) dan Jakarta Selatan (Jaksel). Ketinggian air bervariasi, antara 60 sentimeter hingga 3 meter.
“Penyebab utama adalah curah hujan tinggi di hulu dan luapan Kali Ciliwung,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, Minggu (6/7/2025).
Dari data BPBD, Jakarta Timur menjadi wilayah terparah dengan 33 RT terdampak. Genangan paling tinggi terjadi di kawasan Cawang dan Kebon Pala. Di sini, ketinggian air bahkan mencapai plafon rumah warga. Di Kebon Pala, banjir memaksa sedikitnya 71 warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Wilayah lain di Jaktim yang juga terdampak antara lain Kampung Melayu (4 RT), Bidara Cina (14 RT), Balekambang (3 RT), Cililitan (2 RT), dan Gedong (3 RT). Di Kampung Melayu, air sempat mencapai 2 meter lebih, sementara di Bidara Cina ketinggian air menyentuh 180 cm.
E-Paper BANPOS Terbaru
Sementara di Jaksel, meski hanya 18 RT yang terdampak, genangan air yang merangsek ke pemukiman tak kalah mencemaskan. Kelurahan Rawa Jati menjadi wilayah terparah dengan ketinggian air hingga 265 cm, disusul Pejaten Timur (230 cm), Tanjung Barat (190 cm), Pengadegan (155 cm), dan Kebon Baru (110 cm).
Di Manggarai, banjir lebih ringan, tapi tetap mengganggu aktivitas warga. Genangan setinggi 55–60 cm bertahan hingga Minggu siang.
Petugas gabungan dari BPBD, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) terus bekerja di lapangan untuk menyedot genangan dan memastikan saluran air berfungsi. Camat dan lurah pun turun langsung mengkoordinasi evakuasi dan distribusi bantuan.
Discussion about this post