SERANG, BANPOS – Ratusan guru dari berbagai wilayah di Provinsi Banten bersama elemen mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Gubernur Banten, Kamis (3/7).
Aksi tersebut difasilitasi Solidaritas Pembela Pendidikan Banten (SP2B) dan turut didampingi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Wilayah Banten.
Demonstrasi ini menjadi sorotan karena mengangkat sejumlah persoalan penting yang selama ini dianggap luput dari perhatian pemerintah provinsi.
Di antaranya adalah tunjangan tugas tambahan (Tuta) yang tak kunjung dibayarkan, sistem penerimaan murid baru (SPMB) yang dinilai tidak transparan, kejelasan nasib calon pengawas (Cawas), serta persoalan teknis dan keadilan dalam pembayaran tunjangan kinerja (Tukin).
Ketua EW-LMND Banten, Muhammad Abdullah, menyampaikan bahwa kehadiran organisasinya bukan semata-mata bentuk solidaritas, melainkan juga bagian dari kepedulian mahasiswa terhadap masa depan pendidikan di Banten.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Keterlibatan kita pada aksi ini selain bentuk solidaritas, juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap kompleksnya permasalahan pada sektor pendidikan,” ujar Abdullah.
Ia juga mengingatkan agar para guru tidak mengalami tekanan dalam menyampaikan aspirasinya.
“Jangan sampai para guru terkena intimidasi. Jika terjadi, kami akan melakukan perlawanan,” tegasnya.
Abdullah menambahkan bahwa pihaknya akan terus konsisten dalam mengawal isu-isu pendidikan, terutama terkait hak-hak guru yang dinilainya kerap diabaikan oleh pemerintah.
“Kita LMND akan tetap konsisten di garis perjuangan, terutama pada isu-isu pendidikan, terlebih saat ini hak-hak guru di Provinsi Banten banyak yang terabaikan oleh pemerintahnya sendiri,” ujarnya.
Koordinator aksi, Tajeri, mengungkapkan bahwa tunjangan tugas tambahan bagi guru belum dicairkan sejak awal tahun. Ia menyebutkan bahwa hal ini terjadi setelah keluarnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD.
“Jelas kami meminta kepada pemerintah Provinsi Banten agar memperhatikan dan segera mencairkan Tuta kami yang sudah tertunggak selama enam bulan ini,” ungkap Tajeri saat ditemui di lokasi aksi.
Discussion about this post