BANTEN, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, telah menyiapkan beberapa langkah intervensi dalam menekan angka kemiskinan ekstrim di daerah itu.
“Langkah kongkrit dalam mengatasi kemiskinan itu, diantaranya peningkatan pendidikan, perluasan lapangan kerja, pengembangan UMKM, industri kecil, dan ekonomi digital,” kata Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Intan Nurul Hikmah di Tangerang, Rabu.
Berdasarkan data BPS, kata dia, jumlah penduduk miskin tahun 2024 di Kabupaten Tangerang mencapai 266.430 jiwa atau 6,55 persen dari jumlah keseluruhan penduduk mencapai sekitar 3,4 juta lebih.
“Hal ini (kemiskinan) terbilang menurun dibandingkan tahun 2023 lalu yang mencapai 276.330 jiwa atau 6,93 persen dari jumlah penduduk,” ucapnya.
Menurutnya, penyebab yang menjadikan beberapa masyarakat di Kabupaten Tangerang masuk dalam kategori kelompok miskin salah satunya adalah krisis ekonomi global yang menyebabkan perusahaan-perusahaan atau industri di Kabupaten Tangerang gulung tikar, sehingga terjadinya PHK masal.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Selain itu Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah urban, dimana banyak masyarakat luar daerah yang ekonominya rendah masuk ke Kabupaten Tangerang untuk mencari pekerjaan,” ujarnya.
Intan juga mengatakan secara persentase penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang dari tahun 2023 ke tahun 2024 terbesar berbedaannya se-Provinsi Banten, karena mencapai 0,38 persen.
Ia berjanji untuk terus berusaha meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kabupaten Tangerang, sehingga bisa mencapai nol kemiskinan. “Tentunya, hal itu akan dilakukan dengan beberapa cara,” ujarnya.
Langkah yang akan dilakukan itu, lanjutnya, adalah peningkatan atau perluasan pendidikan, peningkatan pendidikan, pelatihan vokasi yang menyesuaikan kebutuhan industri lokal, peningkatan infrastruktur di wilayah tertinggal, melakukan perluasan lapangan kerja melalui pengembangan sektor UMKM, industri kecil, dan digital ekonomi.
“Selain itu kami juga akan lakukan perbaikan sistem pendistribusian bantuan sosial agar tepat sasaran. Upaya ini sudah dirangkum dalam program unggulan pada RPJMD 2025-2029,”(ANTARA)
Discussion about this post