SERANG, BANPOS – Puluhan warga menggeruduk SMP Negeri 12 Kota Serang pada Senin (30/6). Aksi tersebut dilakukan guna memprotes Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai merugikan calon murid di sekitar sekolah.
Salah satu pimpinan aksi sekaligus Ketua Karang Taruna Kecamatan Taktakan, Muhammad Rasyim, mengatakan bahwa aksi tersebut digelar lantaran minimnya informasi dan keterbukaan, dalam SPMB di Kota Serang, khususnya di SMPN 12.
“Kalau yang para orang tua tau mungkin daftar tinggal daftar. Mereka tidak tau soal jalur-jalur penerimaan, taunya anaknya ingin bersekolah di sini karena aksesnya lebih dekat,” ujarnya.
Ia menuturkan, banyak dari calon murid yang berada di sekitar sekolah, tidak diterima dalam seleksi menggunakan SPMB. Padahal, terdapat banyak siswa yang lokasinya jauh dari sekolah, namun tetap diterima.
“Kami sebagai masyarakat nggak neko-neko, ingin kami terakomodir semuanya. Jangan ini mah yang jauh keterima, yang dekat tidak diterima,” tuturnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Di sisi lain, terdapat dugaan permainan dalam penerimaan murid baru ini. Pasalnya, diduga ada sejumlah nama siswa yang tidak ada dalam sistem, justru diterima sebagai peserta didik baru di SMPN 12.
“Kami menduga ada siswa-siswa goib, karena tidak ada namanya di sistem (SPMB), namun mereka tercatat sebagai siswa yang lolos,” tegasnya.
Menurutnya, aksi yang diikuti oleh para calon wali murid itu telah diterima oleh pihak sekolah, dan digelar audiensi bersama dengan perwakilan kecamatan dan dinas.
Namun, belum ada hasil yang jelas atas tuntutan para massa aksi. Sebab, pihak sekolah hanya menyiapkan kuota sebanyak enam orang siswa saja yang dapat diterima.
“Intinya, kami meminta agar semua bisa masuk. Data kami ada 40-45 siswa. Kami ingin agar mereka masuk semua ke sini,” tandasnya.
Discussion about this post