UKRAINA, JAKARTA – Meskipun Iran-Israel sudah gencatan senjata, tapi dunia masih belum tenang. Di belahan dunia lain, perang masih berkecamuk. Rusia kembali serang Ukraina, dan Israel kembali bom Gaza.
Perang Rusia vs Ukraina yang sudah berlangsung sejak 2022, hingga kini belum berakhir. Teranyar, Rusia baru saja melancarkan serangan ke Ukraina,
Menukil laporan AFP, mliter Ukraina mengklaim, tentara Rusia telah menerbangkan 477 drone dan 60 rudal ke wilayahnya. Namun, 475 drone dan 39 rudah berhasil diantisipasi. Laporan CNN juga menyebut, Rusia telah mengerahkan 110 ribu tentaranya untuk menguasai Pokrovsk.
Kepala Militer Ukraina Oleksandr Syrskyi mengatakan, Pokrovsk dianggap kota strategis bagi Moskow. Agresi ini sejalan dengan keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merebut semua wilayah di Ukraina timur.
Merespons hal ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa Putin memutuskan untuk melanjutkan perang di tengah seruan perdamaian internasional. Karena alasan itu, kata dia, maka Ukraina akan kembali membeli sistem antirudal buatan Amerika Serikat.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Ukraina harus memperkuat pertahanan udaranya, yang merupakan cara terbaik untuk melindungi nyawa,” kata Zelensky.
Di Timur Tengah (Timteng), tensi juga semakin memanas. Usai sepakat gencatan senjata dengan Iran, Israel justru lebih beringas terhadap Gaza. Serangan bertubi-tubi dilancarkan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF), baik dengan jet tempur maupun tank.
Asap mengepul setelah serangan Israel di Jabalia di Jalur Gaza utara,
IDF bahkan mengeluarkan perintah pengusiran terhadap warga Palestina, dan mengancam akan menyerang permukiman di Jalur Gaza bagian tengah. Juru bicara militer Avichay Adraee akan menyerang Kota Nuseirat, Al-Zahra, Al-Mughraqa, Al-Nuzha, Al-Bawadi, Al-Basma, Al-Zahra, Al-Bustan, Badr, Abu Huraira, Al-Rawda dan Al-Safa di Gaza tengah.
Selain Gaza, Israel juga menyerang Lebanon menggunakan drone. Menurut laporan kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA), serangan IDF menyasar apartemen di Nabatieh. Klaim mereka, serangan tersebut berhasil menewaskan kepala intelijen salah satu batalion Radwan Force, Abbas Al Hassan Wahbi.
Discussion about this post