JAKARTA, BANPOS – DJ dan produser musik elektronik Whisnu Santika menegaskan posisi Indonesia dalam peta musik global lewat genre khas ciptaannya, Indonesian Bounce. Bagi Whisnu, musik elektronik bukan sekadar dentuman beat atau tren digital, tapi juga soal membangun identitas musik Indonesia yang orisinal dan mampu bersaing secara bermartabat di panggung dunia.
“Musik elektronik kita jangan cuma jadi peniru. Sudah saatnya punya suara sendiri. Indonesian Bounce saya hadirkan untuk menjawab itu,” ujar Whisnu dalam pernyataannya kepada Rakyat Merdeka.
Genre Indonesian Bounce memadukan pengaruh global seperti baile funk, breakbeat, dan Dutch house, dengan karakter ritmis dan emosional khas Indonesia. Perpaduan itu menjadi fondasi kuat bagi musik elektronik Indonesia yang ingin tampil beda di tengah gempuran budaya asing.
Whisnu tak hanya bicara, tapi juga membuktikan lewat karya. Dalam setahun terakhir, ia merilis sejumlah lagu lintas pasar seperti Lov3 bersama Sorn, dan Are You Ready bersama Akeey dan Liquid Silva. Lagu-lagu ini tak hanya memperkuat reputasinya di dalam negeri, tetapi juga membawa musik Indonesia menembus pasar internasional.
Tak berhenti di situ, Whisnu juga merombak ulang lagu-lagu pop lokal, seperti Mangu dan Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-Baik Saja, menjadi versi klub tanpa kehilangan makna aslinya. “Saya ingin lagu pop Indonesia tak hanya sukses di radio, tapi juga bisa berdentum di klub Jakarta hingga festival luar negeri,” tegasnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Bagi Whisnu, kolaborasi lintas genre adalah kunci membesarkan musik Indonesia. Ia tak melihat batas antara EDM, pop, hip hop, maupun indie. “Semua bisa nyambung asal tujuannya jelas: angkat nama Indonesia di dunia musik,” ujarnya.
Dengan konsistensi tersebut, Whisnu menjadi salah satu wakil Indonesia yang akan tampil di festival EDM terbesar se-Asia Tenggara. Ia akan membawakan set khusus bertema Indonesian Bounce, sebagai simbol bahwa musik dari tanah air bisa tampil dan dihargai di panggung internasional, tanpa harus kehilangan jati diri.
Discussion about this post