JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat 0,64 persen ke level Rp 16.386 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 16.492 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,32 persen, dolar Singapura naik 0,05 persen, dolar Taiwan menguat 0,54 persen, won Korea Selatan menguat 1,06 persen, rupee India melemah 0,19 persen, yuan China menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia naik 0,90 persen, dan baht Thailand melemah 0,01 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya melemah 0,20 persen ke level 97,80. Sementara nilai tukar rupiah terhadap poundsterling Inggris menguat 0,23 persen ke level Rp 22.323, dan terhadap dolar Australia melemah 0,003 persen ke level Rp 10.599.
Analis mata uang Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini didorong oleh harapan perdamaian di Timur Tengah.
“Rupiah berpotensi menguat oleh harapan perdamaian di Timur Tengah setelah Trump mengatakan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata,” katanya, Selasa (24/6/2025).
E-Paper BANPOS Terbaru
Meski Trump mengatakan Iran dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata, namun hal tersebut telah di bantah oleh Iran.
Lukman mengatakan bahwa dolar AS saat ini melemah oleh pernyataan dovish pejabat the Fed Michelle Bowman terkait peluang penurunan suku bunga acuan.
“Pejabat the Fed Michelle Bowman yang mengatakan bahwa mereka mesti mempertimbangkan penurunan suku bunga,” terangnya.
Dia pun memproyeksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat di kisaran Rp 16.300-Rp 16.450 per dolar AS sepanjang hari ini. (RM.ID)
Discussion about this post