Sumatra utara, Banpos – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan informasi ancaman bom terhadap dua pesawat Saudi Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia merupakan hoaks. Ancaman tersebut telah ditangani sesuai protokol keamanan dan dinyatakan tidak berdasar oleh otoritas penerbangan.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa mengaku telah menangani dua informasi mengenai ancaman bom terhadap maskapai penerbangan Saudi Airlines tersebut.
“Kedua penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontingensi yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas terkait,” kata Lukman dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Lukman menyebut sebagai langkah antisipasi terhadap insiden serupa, Kemenhub berkoordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA). “Tujuannya untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lukman mengatakan, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015.
E-Paper BANPOS Terbaru
Permenhub tersebut mengatur tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief berharap ancaman bom terhadap pesawat pengangkut jemaah haji tak terulang lagi.
“Saya berharap pihak otoritas bisa menangani itu, bisa mengungkap siapa yang mengancamnya sehingga bisa membuat jemaah lebih tenang untuk penerbangan selanjutnya,” ujarnya.
Sementara, pengamat terorisme sekaligus mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 Al Chaidar meminta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengusut tuntas pelaku ancaman ledakan bom terhadap dua pesawat Saudi Airlines tujuan Indonesia yang mengangkut penumpang jemaah haji. Karena, kasus ini merupakan bentuk tindakan teror.
Discussion about this post