SERANG, BANPOS – Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar seminar bertema Corporate Social Responsibility (CSR) secara berkala sebagai bagian dari mata kuliah CSR yang diampu oleh Naniek Afrilla Framanik.
Seminar yang memasuki seri ketiga ini berlangsung di Laboratorium Televisi FISIP Untirta, Kampus Sindangsari, Sabtu (14/6/2025), dengan mengangkat tidak kurang dari 25 isu strategis seputar CSR. Kegiatan ini digelar secara ‘hybrid’, diikuti oleh mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi dan mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, baik secara langsung maupun daring.
Beberapa tema yang dibedah antara lain mencakup: program pengembangan masyarakat, manajemen limbah dan emisi, kesehatan dan keselamatan kerja, keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk, program bantuan karyawan, pelatihan kemajuan karier, hingga program tanggap darurat dan beasiswa pendidikan. Seminar juga menyoroti peran CSR dalam pemberdayaan UMKM melalui event dan bazar, serta pentingnya efisiensi sumber daya dan keterlibatan komunitas lokal.
Setiap seri seminar ini turut menghadirkan dosen pemantik (trigger) yang bergiliran memberikan perspektif akademik sekaligus praktis, guna memperkaya diskusi dan pemahaman mahasiswa.
Menurut Naniek, seminar ini bukan hanya bertujuan untuk memenuhi capaian akademik semata, melainkan juga untuk menginspirasi mahasiswa agar mampu menggali potensi riset dalam ranah CSR serta mengembangkan pendekatan berkelanjutan dalam aktivitas sosial perusahaan.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Kita ingin mahasiswa tahu bahwa program CSR itu luas, bahkan bisa jadi landasan untuk tesis. CSR bukan cuma kegiatan sesaat atau tematik lalu selesai. Tapi harus berkelanjutan,” ujar Naniek.
Ia menekankan pentingnya perubahan orientasi dari CSR yang bersifat simbolik menjadi CSR yang transformatif, yang mampu menjadikan desa-desa di Indonesia lebih mandiri dan sejahtera.
“Harapannya, dalam jangka pendek mahasiswa bisa menguasai seluruh kurikulum hingga pertemuan ke-16. Tapi dalam jangka panjang, mereka bisa menjadi pelaku di dunia profesional yang tidak hanya mengejar keuntungan semata, melainkan juga memiliki orientasi sosial yang kuat,” tambahnya.