LEBAK, BANPOS – Dugaan rudapaksa yang membuat salah seorang siswi di SMAN 1 Cijaku hamil, berakhir pada praktik nikah siri antara korban dan pelaku yang merupakan guru dari sang korban. Hal ini telah dipastikan oleh UPTD PPA Lebak dan Unit PPA Polres Lebak pada Sabtu (19/4).
Kepala UPTD PPA, Fuji Astuti, dalam keterangannya menjelaskan tim datang dan menemui orang tua siswi dan guru bersangkutan, guna menggali keterangan lebih dalam.
Selain itu UPTD PPA juga membawa bidan guna memastikan kehamilan siswi kelas XII yang notabene sedang bersiap melaksanakan ujian tersebut.
“Kami datang untuk menggali informasi dari keluarga, dan membawa petugas medis guna melakukan pemeriksaan kandungan. Awalnya S bilang baru telat datang bulan, ternyata setelah kami bawa ke Puskesmas ternyata usia kehamilannya sudah 7 bulan,” ungkap Fuji.
Menurut Fuji lagi, kondisi S masih terlihat trauma dan tertekan, karena itu pihaknya segera membawa untuk dilakukan psikologi klinis.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Sepertinya siswi itu masih trauma, selanjutnya kami akan membawa S untuk dilakukan psikologi klinis, mungkin Senin besok. Untuk memastikan kondisi psikisnya,” terangnya.
Pihak PPS juga menemukan beberapa fakta di lapangan, bahwa pernikahan antara S dan A yang berprofesi sebagai guru PPPK terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 lalu.
Dan itu tiga hari sebelumnya S yang pada Bulan Mei depan berusia 19 tahun itu telah bersurat mengundurkan diri dari sekolah.
“Tiga hari sebelum pernikahan, S membuat surat berhenti dari sekolah. Kami juga ditunjukkan surat nikah siri yang ditandatangani saksi. Ada juga video keluarga S yang mengatakan tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum,” ujar Fuji.
Dari pihak A membenarkan terkait hal tersebut. Dan A pun mengaku sudah menikahi S. “Iya, dia sudah resmi jadi istri saya. Ini Saya pasrahkan ke instansi terkait tentang nasib saya,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cijaku, Siswanto, kepada wartawan menjelaskan sudah menerima pengunduran diri S dan menghapus datanya dari Dapodik.
“Cuma saya sarankan nanti untuk ikut ujian paket agar punya ijazah SMA,” paparnya. (WDO/DZH)