CILEGON, BANPOS – Memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara merupakan bagian dari Asta Cita yang harus dilaksanakan.
Dalam hal ini PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Pindad (Persero) bersinergi pada penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Pengembangan dan Penggunaan produk baja untuk mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri di sektor Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan.
Penandatanganan berbagai kerja sama strategis ini diadakan di Grha Pindad Bandung pada Senin 10 Maret 2025 dengan dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, serta Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Muhammad Akbar Djohan.
“Nota Kesepahaman yang kami tandatangani ini mencakup kerja sama suplai kebutuhan material, pengembangan material dan produksi produk alat peralatan industri pertahanan dan keamanan,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan melalui siaran pers, Selasa (11/3/2025).
Lebih lanjut Akbar Djohan juga menyatakan bahwa produk baja berkualitas Hot Rolled Coil atau baja canai panas Krakatau Steel merupakan salah satu material yang akan disuplai dalam kerja sama ini.
E-Paper BANPOS Terbaru
Pihaknya berkomitmen untuk dapat mengoptimalkan kerja sama ini hingga jangka waktu 2 tahun ke depan. Melalui kerja sama ini Krakatau Steel mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk industri pertahanan.
“Kapasitas produksi kami untuk baja canai panas mencapai 2,4 juta ton. Setelah recovery fasilitas produksi Hot Strip Mill kami optimistis dapat kembali memenuhi kebutuhan baja domestik untuk berbagai proyek strategis nasional, infrastruktur, termasuk pemenuhan kebutuhan untuk industri pertahanan bersama PT Pindad ini,” tegas Akbar Djohan.
Menutup pernyataannya Akbar Djohan menekankan bahwa saat ini Krakatau Steel terus menjaga kepercayaan dari semua mitra atau stakeholder melalui Revolutionary Movements
“Committed to Transform” to support Recovering Business Acceleration, suatu gerakan yang bisa membangun ekosistem kondusif bagi investor. Secara efektif, perubahan hampir tidak mungkin terjadi tanpa kolaborasi, kerja sama, dan konsensus seluruh industri. Dengan industrialisasi dan hilirisasi kita dapat mewujudkan ketahanan dan kemandirian industri baja nasional yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen,” tandasnya.