TANGERANG, BANPOS – Dalam upaya meningkatkan pembinaan kepribadian bagi Pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rutan Kelas I Tangerang menggelar serangkaian kegiatan keagamaan selama bulan suci Ramadan 1446 H/ 2025 Masehi.
Program ini sejalan dengan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), serta arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) dan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Banten, yang bertujuan untuk memperkuat pembinaan spiritual di lingkungan pemasyarakatan.
Salah satu program utama yang menjadi fokus dalam pembinaan keagamaan adalah One Day One Juz, sebuah gerakan yang mendorong setiap WBP untuk membaca satu juz Al-Qur’an setiap hari.
Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah dalam siaran persnya yang diterima BANPOS, Selasa (4/3/2025) menjelaskan, One Day One Juz bukan sekadar program membaca Al-Qur’an, tapi juga merupakan sarana bagi WBP untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki diri selama menjalani masa pembinaan.
“Kami ingin Ramadan menjadi momentum bagi WBP untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Program One Day One Juz diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang berlanjut, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan setelah mereka bebas nanti,” ujarnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Program ini, lanjut dia, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kecintaan WBP terhadap Al-Qur’an, tetapi juga untuk membentuk kebiasaan membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan membiasakan diri membaca satu juz per hari, diharapkan setiap WBP dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu satu bulan penuh, menjadikan Ramadan sebagai momen spiritual yang lebih bermakna.
Pelaksanaan One Day One Juz di Rutan yang dikenal dengan sebutan Rutan Jambe itu, lakukan secara terstruktur dengan bimbingan petugas pembinaan keagamaan.
WBP diberikan jadwal khusus untuk membaca Al-Qur’an, baik secara mandiri maupun berkelompok, guna memastikan target satu juz per hari dapat tercapai dengan baik.
Program ini juga dilengkapi dengan sesi pemahaman tafsir, sehingga para WBP tidak hanya membaca, tetapi juga memahami makna dari setiap ayat yang mereka lantunkan.