CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon berencana menambah penyertaan modal ke Bank Jabar Banten (BJB) dengan total tambahan Rp75 miliar, yang akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai angka akumulatif Rp100 miliar. Langkah ini dinilai strategis dalam memperkuat kapasitas fiskal daerah dari sektor non-pajak.
Asisten Daerah III Kota Cilegon Syafrudin mengatakan bahwa penyertaan modal ke BJB merupakan investasi langsung yang menguntungkan berdasarkan analisa keuangan.
“Dari total modal yang disetorkan sebesar Rp25 miliar, Pemerintah Kota Cilegon telah menerima dividen sebesar Rp82,1 miliar. Ini mencerminkan Return on Investment (ROI) sebesar 328 persen, atau rata-rata 15 persen per tahun. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, ROI mencapai 24 persen per tahun,” kata Syafrudin, Rabu (18/12/2024).
Lebih lanjut, Syafrudin mengungkapkan, pengajuan Peraturan daerah (Perda) baru diperlukan untuk merealisasikan tambahan modal tersebut.
“Perlu kami jelaskan bahwa angka Rp100 miliar adalah angka yang ditentukan secara jangka panjang (tidak dalam waktu dekat) dan baru dapat dipenuhi setelah mendapat penawaran right issue dari pihak BJB dan tentunya dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah,” ungkapnya.
Syafrudin menceritakan, berdasarkan surat yang diterima Pemerintah Kota Cilegon, BJB menawarkan setoran modal melalui right issue pada tahun anggaran 2026 dengan porsi Rp9,9 miliar. Masih kata Syafrudin, porsi ini sesuai dengan kepemilikan saham sebesar 0,61 persen.
“Jika Pemerintah Kota Cilegon tidak memenuhi setoran modal tersebut, maka kepemilikan saham kami akan terdilusi. Karena itu, penting untuk memastikan alokasi dana yang memadai,” tegasnya.
Syafrudin juga menyoroti reputasi BJB sebagai bank pembangunan daerah terbaik di Indonesia dengan pengelolaan yang sehat. Secara pro filing BJB merupakan bank yang terpercaya dengan reputasi baik dan pengelolaan yang sehat bahkan dalam beberapa kesempatan memperoleh penghargaan sebagai Bank Pembangunan Daerah terbaik di Indonesia.
Discussion about this post