CILEGON, BANPOS – Punya historis koalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cilegon. Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi akan berkoalisi di Pilkada Cilegon tahun 2024 ini.
Pengamat Politik dari The Sultan Center Edi M Abduh mengatakan dua partai besar di Kota Cilegon itu diprediksi akan berkoalisi di Pilkada 2024 ini karena mempunyai historis di Pilkada Cilegon.
“Artinya secara historis, kedua pimpinan partai pernah dalam satu gerbong dan kenangan itu akan mungkin diwujudkan jika kedua parpol memiliki visi dan program yang sama dalam bagaimana pembaharuan Cilegon ke depan,” kata Edi kepada BANPOS, Rabu (19/6/2024).
Karena menurutnya, kedua partai dan kadernya sudah teruji. Jika kedua partai berkoalisi kemungkinan sulit untuk dikalahkan.
“Yah, kalaupun kedua partai berkoalisi, karena baik Golkar yang memiliki kursi terbanyak di Pileg 2024 dan PKS yang memiliki kursi 4, kedua nya adalah partai kader dan partai massa karena telah teruji dalam Pileg dan Pilkada serta di 9 tahun lalu kedua partai pernah berkoalisi dalam pengusungan paslon pada Pilkada 2015,” tuturnya.
Kedua partai bisa menjadi kekuatan besar jika nanti berkoalisi di Pilkada November mendatang.
“Wajar jika kemudian kedua parpol dalam realita terwujud menjadi paslon, bisa menjadi kekuatan besar untuk mendulang suara dalam Pilkada serentak 2024 dalam mengerahkan konstituen dan partisipan parpolnya,” tandasnya.
Saat dikonfirmasi Bakal Calon (Bacalon) Walikota Cilegon dari Partai Golkar, Robinsar mengatakan jika saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan semua partai terutama dengan PKS.
“Iya intinya alhamdulillah komunikasikan dari kemarin sudah kita lakukan dengan partai politik manapun terutama partai PKS,” kata Robinsar kepada BANPOS saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/6/2024).
Robinsar mengaku pihaknya masih menunggu mekanisme partai masing-masing untuk berkoalisi di perhelatan Pilkada Cilegon tahun ini.
“Memang kami dari kemarin menunggu mekanisme dari PKS sendiri dan kami pun dari Golkar pun masih menunggu mekanisme dari Golkar sendiri,” tuturnya.
Discussion about this post