SERANG, BANPOS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Mereka akan melakukan mencegahan korona melalui gerakan literasi. Sementara, penggalangan bantuan dilakukan FSPP, Dewan Masjid Indonesia dan Laz Harfa.
Hal tersebut terungkap dalam rapat persiapan rencana aksi pencegahan covid-19 dan penanganan dampak virus tersebut, di Gedung MUI Banten, KP3B, Selasa (21/4).
Ketua Gugus Tugas Covid-19 MUI Banten, Fadlullah seusai rapat persiapan pengatakan, pembentukan Gugus Tugas Covid-19 MUI Banten merupakan bagian dari peran MUI dalam mencegah penyebaran virus korona.
Namun, gerakan MUI dalam mencegah penyebaran virus korona lebih banyak soal pemberian pemahaman kepada warga tentang kegiatan keagamaan di saat mewabahnya virus korona.
Itu sebabnya, MUI mendorong ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat atau pihak-pihak lain bersama melakukan gerakan literasi, baik melalui tulisan maupun rekaman video.
Adapun materi yang disampaikan antara lain berisi imbauan keagamaan, pembahasan fatwa MUI terkait covid-19, dan cerita inspiratif masyarakat tentang aktivitas keagamaan yang dilaksanakan di rumah masing-masing.
Materi, kata Fadlullah, bisa juga berkaitan dengan isu-isu terkini, termasuk menangkal berita bohong (hoaks) yang disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Oleh karena itu, kami mendorong para ulama, tokoh masyarakat untuk bersama menuliskan dan menyampaikan imbauan. Apalagi, sekarang ini menjelang bulan Ramadadan. Para ulama bisa menyampaikan bagaimana pelaksanaan tarawih, idul fitri dan Salat Jumat di tengah wabah korona ini,” katanya.
Selain itu, MUI juga akan terus menyebarkan fatwa ulama yang berkaitan dengan covid-19.
“Kami berharap bisa menghimpun dan menyebarkan seratus pesan melalui artikel dan seratus pesan melalui video,” ucapnya.
Terkait dengan bantuan, kata Fadlullah, diserahkan kepada pihak FSPP dan Laz Harfa, baik dalam menghimpun maupun mendistribusikan bantuan, termasuk sasaran penerima bantuan.
Litbang FSPP Banten, Wari Sadeli mengusulkan, agar areal masjid menjadi krisis center penanganan warga terdampak covid-19.
Discussion about this post