CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon bakal menjadi tuan rumah Peringatan Hari Air Sedunia (World Water Day) pada 30 April mendatang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).
Guna menyambut hajat besar ini Walikota Cilegon Helldy Agustian mengajak masyarakat kota baja untuk menjadi bagian dari sejarah dengan memecahkan rekor dunia Musium Rekor Republik Indonesia (MURI) 2024.
“Kita akan membagikan video edukasi tentang konsumsi air minum sehat dan aman menggunakan botol reusable di media sosial,” ujar Helldy, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Cilegon, Kamis, (18 April 2024).
Helldy menjelaskan, dengan berpartisipasi dalam kegiatan inspisiatif tersebut, pihaknya tidak hanya memperkenalkan praktik minum air yang lebih sehat, tetapi juga memperjuangkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Dalam kesempatan ini saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama kita cetak sejarah dan inspirasi untuk generasi mendatang. Mari menjadi yang pertama dalam perubahan positif,” ucap Helldy yang juga Ketua DPC Parta Gerindra Kota Cilegon.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Cilegon, Agus Zulkarnain, menjelaskan bahwa aksi pemecahan rekor MURI akan berlangsung mulai 17-28 April 2024.
Peserta diharapkan dapat berkontribusi dengan membuat, merekam, dan membagikan sebanyak-banyaknya video edukasi tentang konsumsi air minum sehat dan aman menggunakan botol reusable di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, TikTok, YouTube Shorts, Twitter, dan Facebook.
“Video-video ini akan menjadi sarana penting untuk mengedukasi tentang pentingnya konsumsi air minum sehat dan aman dari botol reusable,” terang Agus.
Penganugerahan rekor MURI ini rencananya dilaksanakan pada Selasa, 30 April 2024, di Alun-alun Kota Cilegon.
“Acara memperingati Hari Air Sedunia ini adalah momen bersejarah yang melibatkan kolaborasi lintas sektor yang kuat dalam memajukan kesehatan lingkungan, yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, media, dan pelaku usaha,” ungkap Agus.
Discussion about this post