SERANG, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengaku pesimistis dapat menuntaskan masalah kemiskinan ekstrem di ibukota Provinsi Banten tersebut.
Pasalnya, program yang dicanangkan oleh pemerintah hanyalah untuk meringankan saja, bukan memberikan solusi untuk masyarakat untuk keluar dari kategori miskin ekstrem.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinsos Kota Serang, Toyalis. Ia mengatakan bahwa di Kota Serang, terdapat sebanyak 8.799 keluarga kategori miskin ekstrem.
Dari jumlah yang hampir mencapai 9 ribu keluarga tersebut, sebanyak 3.784 keluarga miskin ekstrem ternyata tidak masuk ke dalam daftar penerima bantuan.
“Data dari Kemenko PMK 8.799 KK, setelah divalidasi oleh kami memang sisanya 3.784 KK yang belum tersentuh, sisanya sudah tersentuh bantuan,” katanya, Selasa (19/12).
Dengan jumlah penduduk miskin ekstrem yang hingga akhir 2023 masih sedemikian banyak di Kota Serang, Toyalis mengaku jika target pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024 sangat sulit untuk dicapai.
Ia mengemukakan bahwa bantuan sosial dari pemerintah, baru bisa meringankan beban hidup keluarga-keluarga dengan kemiskinan ekstrem.
“Mustahil bisa nol persen, kita hanya meringankan saja. Menyelesaikan tidak mungkin, kecuali keluarga itu kita berikan jalan keluar supaya setelah bantuannya habis bisa melanjutkan,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan oleh pihaknya, bukan untuk mengeluarkan ribuan keluarga tersebut untuk keluar dari kategori miskin ekstrem.
“Pada prinsipnya Dinsos itu meringankan beban keluarga miskin ekstrem melalui bantuan yang kita berikan,” ungkapnya. (ANT)
Discussion about this post