LEBAK, BANPOS – Terdapat pasien suspek terkena cacat monyet atau monkey pox di Kabupaten Lebak. Namun, Dinkes Lebak tidak yakin apakah pasien tersebut benar-benar terkena cacar monyet ataupun tidak.
Hal itu lantaran Dinkes Lebak tidak memiliki data, akibat kalah cepat dengan pusat.
Saat ini, Dinkes Lebak tengah melakukan pelacakan mengenai pasien suspek cacar monyet tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah.
“Kami beberapa waktu lalu sempat mencurigai dugaan kasus cacar monyet, namun saya nggak tahu kelanjutannya, karena sampel sudah dibawa ke pusat,” katanya, Rabu (29/11).
Ia pun meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap virus monkey pox atau cacar monyet.
Meski penyebaran cacar monyet relatif terbatas dan tidak mewabah seperti COVID-19, namun penularan virus cacar monyet itu melalui perilaku seks berisiko.
Sekitar 64 persen pasien cacar monyet dialami usia 30-39 tahun dan 36 persen usia 25 sampai 29 tahun.
Semua pasien cacar monyet laki-laki, dan berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan tercatat 12 warga Jakarta dan 2 warga Tangerang
“Kami meyakini, jika tidak melakukan perilaku seks berisiko dipastikan terbebas dari penyakit cacar monyet,” tandasnya. (ANT)
Discussion about this post