PANDEGLANG, BANPOS – Ratusan masyarakat di dua desa yang ada di Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tidak kunjung cair selama bertahun-tahun. Mereka pun merasa dikibulin oleh Pemkab Pandeglang, lantaran sempat dijanjikan akan dibantu, namun tidak kunjung dibantu selama tiga tahun.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sedikitnya ada sekitar 500 KPM lebih di Desa Campaka Warna dan Desa Sindangresmi, tidak pernah menerima BPNT dari tahun 2021 hingga saat ini.
Salah seorang KPM di Desa Campaka Warna, Sarbini mengatakan, pihaknya menerima informasi bahwa tidak cairnya bantuan tersebut, disebabkan karena seluruh data KPM yang ada di dua desa hilang dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kami selaku penerima manfaat BPNT tidak mencairkan bantuan tersebut selama tiga tahun dari tahun 2021, katanya data kami hilang di Kementrian Sosial (Kemensos), tidak tahu apakah betul-betul hilang atau dihapus. Padahal kami sangat membutuhkan bantuan tersebut,” kata Sarbini saat ditemui wartawan di kediamannya, beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, ratusan KPM tersebut pernah melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat, dan menyatakan akan bertanggung jawab atas hilangnya data tersebut.
“Alasannya data kami hilang di Kementrian Sosial, itu sudah diketahui juga oleh desa dan kecamatan, bahkan kami juga pernah ada pertemuan di Desa Sindangresmi. Bu Kadis juga hadir, katanya siap bertanggung jawab dan mereka memohon untuk tidak meramaikan dulu, katanya akan berkoordinasi dengan Kementrian Sosial,” terangnya.
Dengan adanya hal itu, para KPM merasa bingung harus meminta hak tersebut kepada siapa lagi, sebab pemerintah Desa sampai Dinas Sosial sudah mengatakan seperti itu. Para KPM juga merasa dibohongi bahwa hal tersebut akan cepat diselesaikan, namun tidak ada informasi lanjutan.
“Kalau masyarakat tinggal bingungnya, harus kemana lagi memohon agar bantuan ini cair, karena pihak yang berwenangpun sudah menyatakan seperti itu. Katanya tidak akan lama, ternyata sampai menginjak tahun ketiga belum cair juga,” ujarnya.
Discussion about this post