PALESTINA, BANPOS – Kondisi Gaza saat ini benar-benar memprihatinkan. Di kanan-kiri terlihat bangunan hancur, rata dengan tanah. Puing-puing bangunan berserakan, menimbun rumah, kendaraan pribadi dan juga korban yang belum bisa dievakuasi. Mayat-mayat berlumuran darah tergeletak di banyak sudut. Gaza di tahun 2023 seperti Hiroshima di tahun 1945.
Sudah 3 pekan tentara Israel membombardir Palestina, tapi belum ada tanda-tanda bakal berhenti. Dunia termasuk Indonesia juga telah bersuara keras mengutuk serangan itu. Namun, Israel tetap tak bergeming. Rudal-rudal tetap saja diluncurkan ke Gaza. Sasarannya macam-macam. Mulai dari pemukiman, gedung bertingkat, sekolah, masjid, gereja dan bangunan lainnya.
Setiap harinya, ratusan mayat bergelimpangan berlumur darah. Suara sirine ambulans tak henti-hentinya berteriak, membawa setiap korban yang masih bisa diselamatkan ke rumah sakit. Isak tangis jutaan warga Palestina menjadi pemandangan umum di sana.
Berdasarkan catatan otoritas setempat, perang Hamas dengan Israel, sejak Sabtu (7/10/2023) menyebabkan 1.400 korban tewas di pihak Israel dan mayoritas adalah warga sipil. Sementara, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 7.700 orang tewas di Gaza, termasuk sekitar 3.500 anak-anak.
Seorang pakar militer bernama Fayez al-Duwairi memprediksi, bahan peledak yang dijatuhkan Israel di Gaza memiliki kekuatan yang sangat besar. Jumlah bahan peledak yang digunakan tentara Zionis itu hampir setara dengan yang dijatuhkan Amerika Serikat ke kota Hiroshima, Jepang.
Fayez menuturkan, jumlah bahan peledak yang dijatuhkan Israel di Jalur Gaza itu mirip seperti pada masa Perang Dunia II. Diketahui, berat bom Hiroshima adalah 15,12 ton. Sementara bom yang dijatuhkan Israel di Gaza adalah 1,5 ton. Namun, bom itu menunjukkan perkembangan peningkatan dan efektivitas bom.
Dengan kestabilan jumlah bahan peledak dapat membuat jumlah ini setara dengan bom Hiroshima. Diketahui, ketika bahan peledak disebarkan ke area yang luas, bahan peledak itu akan lebih kuat ketika jatuh di satu tempat.
Discussion about this post