PALESTINA, BANPOS – Militer Israel makin gila. Tentara zionis itu, terus melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina. Tak hanya ngebom pemukiman penduduk, militer Israel juga ngebom rumah sakit, masjid, gereja, dan Bandara.
Salah satu yang menjadi sasaran pengeboman Israel adalah sebuah masjid di Jenin, Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, serangan ini telah menyebabkan korban tewas sebanyak tiga orang. Total jumlah korban tewas di Tepi Barat sejak diduduki militer Israel sejak 7 Oktober lalu menjadi 90 orang.
Selain ngebom masjid, militer Israel juga melancarkan serangan udara ke gereja tua, yaitu Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, di Jalur Gaza, pada Kamis. Al Jazeera melaporkan puluhan orang juga mengalami luka akibat serangan tersebut.
Gereja tersebut merupakan bangunan yang memiliki sejarah panjang. Gereja ini dibangun pada 1150 hingga 1160 M oleh Tentara Salib. Sejak tentara Israel menyerang, Gereja itu menjadi tempat penampungan sementara bagi warga. Halaman dan koridor gereja menjadi tempat berlindung bagi umat Islam dan Kristen di Gaza di saat perang.
Uskup di Gereja Saint Porphyrius, Elias sempat memprediksi Israel bisa saja menargetkan bangunan itu. “Militer Israel telah mengebom banyak tempat perlindungan, saya tak yakin Israel tak akan membom gereja,” ungkap Elias.
Dia lalu mengatakan setiap serangan terhadap gereja, tak hanya merupakan serangan terhadap agama, tetapi juga merupakan serangan terhadap kemanusiaan. “Kemanusiaan kita menyerukan kita untuk menawarkan kedamaian dan kehangatan kepada semua orang yang membutuhkan,” kata Elias.
Serangan udara Israel menghancurkan rumah sakit. Salah satu rumah sakit yang terkena serangan adalah Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza. Insiden ini menewaskan 500 orang lebih dan melukai ratusan lainnya.
Teranyar, Israel melancarkan serangan udara ke Ibu Kota Damaskus dan utara Aleppo di Suriah pada Minggu (22/10/2023). Serangan itu membuat dua bandara utama Suriah lumpuh total.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Daniel Hagari mengatakan, pihaknya memang mengintensifkan pemboman untuk meminimalkan risiko terhadap pasukannya yang akan memulai invasi lewat jalur darat. Hagari menambahkan, pihaknya telah mengerahkan puluhan ribu tentara untuk bergerak ke perbatasan jalur Gaza.
Discussion about this post