SERANG, BANPOS – Kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten masih terdapat banyak permasalahan. Salah satu diantaranya yakni masalah kemiskinan yang masih tinggi.
Hal tersebut terungkap saat kegiatan penyaluran bantuan beras yang disalurkan oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dalam rangka mencegah inflasi dan dampak kekeringan yang sudah mulai melanda sejak beberapa waktu lalu. Dalam pembagian bantuan tersebut, tercatat sebanyak 29.717 warga Kota Serang yang masih berstatus masyarakat miskin atau masyarakat kurang mampu.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Pendistribusian Pangan DKP3 Kota Serang, Siswati
mengatakan bahwa jumlah bantuan yang diberikan untuk Kota Serang pada tahap dua ini
berjumlah sekitar 29.717 orang.
"Penerima bantuan tersebut merupakan mereka yang terdata di Kantor Pos. Jadi mereka harus
terdata di kementerian sosial. Mungkin dari data kemiskinan," ujarnya, Rabu (11/10).
Siswati menerangkan, sebelumnya bantuan serupa pada tahap pertama di bulan April, Mei,
Juni sebanyak 31.833 orang. Menurutnya saat ini terdapat pengurangan yang kemungkinan
karena beberapa faktor.
"Iya ada pengurangan. Seperti yang disebutkan sebelumnya. Kemungkinan karena pindah
tempat, karena meninggal dan mungkin karena taraf hidupnya naik jadi sudah tidak terdata
miskin lagi," terangnya.
“Jadi jumlah beras yang disalurkan untuk Kota Serang pada tahap dua ini sekitar 891,51 Ton
beras untuk penerima berjumlah 29.717 orang atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang
diberikan secara tiga bulan berturut-turut, (September, Oktober November, red),"
sambungnya.
Adapun data penerima di Kelurahan Trondol yang pada saat ini didistribusikan sekitar 481
Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Tujuan adanya bantuan ini untuk mengatasi kekurangan
pangan selama musim kemarau karena dampak El Nino. Dimana panen berkurang harga
beras juga tinggi.
"Produksi beras juga terdapat penurunan. Kalau stok pangan, kita di bulog ada 68,4 ton.
Rencana kita akan tambah dengan pembelian lewat dana fiskal 75 ton. Jadi kita untuk sampai
Discussion about this post