SERANG, BANPOS – Tidak cukup dengan memberikan pengumuman saja, Babinsa Sumur Pecung bersama dengan Ketua RW 20 beserta jajarannya ternyata juga melakukan sweeping terhadap para remaja di lingkungan RW 20, Kelurahan Sumur Pecung.
Berdasarkan pantauan BANPOS, baik Babinsa maupun ketua RW berkeliling mencari remaja yang masih berkeliaran dan menyuruh mereka untuk segera pulang.
Seperti yang terjadi pada dua orang remaja yang saat itu sedang nongkrong di dekat warung sekitar masjid As-Salam, mereka diminta oleh pengurus RW setempat agar segera pulang ke rumah masing-masing.
Babinsa Sumur Pecung, Sersan Satu (Sertu) Endang, kegiatan yang pihaknya serta pengurus RW setempat lakukan merupakan bentuk pengondisian agar para remaja terhindar dari kegiatan negatif.
“Untuk pengondisian saja, karena disini terlalu banyak anak-anak yang berkeliaran. Kemudian, hal itu juga berkaitan dengan adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan Korona,” ujarnya ditemui di Komplek Pemda Sumur Pecung, Senin (23/3) malam.
Ia pun meminta kepada para remaja agar mereka dapat tetap berdiam diri di rumah masing-masing, khususnya pada saat malam hari. Ia juga meminta kepada para orang tua agar dapat mengontrol anak-anaknya agar tidak keluyuran pada malam hari dan terhindar dari hal negatif.
“Untuk orangtuanya, supaya tetap mengoptimalkan anak-anaknya, agar tidak keluar dan akhirnya melakukan kegiatan negatif bahkan terpapar Korona. Terus mengontrol anak-anak, terlebih dengan sudah dikeluarkannya surat edaran dari Walikota Serang,” ucapnya.
Ia pun mengaku siap apabila masyarakat menginginkan Babinsa agar terus melakukan kontrol di lingkungan mereka. “Siap, Babinsa siap untuk melayani masyarakat 1 x 24 jam,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 20 Kelurahan Sumur Pecung, Agus Jatmika, menuturkan bahwa pengumuman yang disampaikan melalui Masjid As-Salam tersebut merupakan inisiatif warga agar para remaja tidak terlibat kegiatan yang negatif.
“Untuk antisipasi, karena anak-anak yang menuju remaja ini suka berkumpul, merokok dan sebagainya. Warga disini merasa khawatir saja, jadi anak-anak tidak boleh keluar rumah,” ujarnya.
Discussion about this post