SERANG, BANPOS – Laju pertumbuhn ekonomi Banten pasca-ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan masa inkubasi selama dua minggu diperkirakan akan terpukul baik secara mikro maupun makro. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi masyarakat dapat dipastikan lesu selama masa inkubasi ini.
Pengamat ekonomi, Boyke Pribadi, mengatakan bahwa untuk ekonomi mikro yang dapat dilihat secara kasat mata ialah ketika sekolah mulai diliburkan selama dua minggu, maka para pedagang kecil yang target pasarnya para pelajar akan berhenti kegiatannya.
“Kalau anak sekolah libur, pedagang kecil gak ada yang beli. Pedagang kecil gak jualan, pasar akan sepi. Nah disitulah ada yang namanya pengereman pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada BANPOS, Minggu (15/3).
Untuk ekonomi makro, akan terjadi pengereman pertumbuhan ekonomi tatkala perusahaan dan pabrik yang ada di Banten mulai meliburkan kegiatan produksinya. Dengan diliburkannya perusahaan dan pabrik, maka hasil produksinya pun akan berhenti beredar.
“Dengan berhentinya perderadan produk, maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan keuntungan. Pun sama dengan para karyawan, mereka juga akan berkurang penghasilannya karena libur bekerja,” tuturnya.
Rentetan hal itu, lanjut Boyke, akan mengakibatkan berkurangnya peredaran uang yang ada di masyarakat. Sehingga dengan demikian, ia mengatakan ekonomi Banten pun akan terpukul akibat kebijakan inkubasi selama dua minggu tersebut.
Boyke juga menjelaskan, dampak dari kelesuan ekonomi tersebut ialah terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi di Banten. Dengan berkurangnya pertumbuhan ekonomi, maka pengangguran pun akan bertambah. Hal ini berkaca pada kondisi Hongkong pasca-dihantam virus Corona.
“Hongkong yang ekonominya cukup besar saja terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 1.74 persen. Bagaimana di Banten? Asumsi saya, jika pertumbuhan ekonomi Banten berkurang 0.5 persen saja, maka akan ada ribuan warga terancam menganggur,” terangnya.
Terlebih, ia juga mengaku sedikit khawatir karena kondisi ini bertepatan dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan, dimana pada bulan tersebut biasanya perputaran ekonomi masyarakat meningkat sangat drastis. Namun melihat dampak virus Corona ini, ia memperkirakan perputaran ekonomi pada bulan Ramadhan tidak seperti tahun sebelumnya.
Discussion about this post