CILEGON, BANPOS – Manajemen PT pelindo Regional 2 Banten terus melakukan implementasi sistem manajemen K3 mengingat pelabuhan yang rentan terhadap potensi bahaya kecelakaan kerja maupun kebencanaan.
Lokasi Kota Cilegon yang berada di pesisir Selat Sunda dan cukup dekat dengan Anak Gunung Krakatau, menyebabkan Cilegon sebagai salah satu kota dengan potensi gempa bumi yang cukup kuat yang dapat memicu timbulnya bencana tsunami.
Sebagai wujud dari kepedulian perusahaan terhadap para pekerjanya, maka PT Pelindo Regional 2 Banten mengadakan pelatihan simulasi tanggap darurat gempa bumi dan tsunami bekerjasama dengan BMKG Stasiun Geofisika Kota Tangerang dan BMKG Pusat Jakarta sebagai trainer atas pelatihan ini, Rabu (27/9). Kegiatan ini melibatkan pekerja dari PT Pelindo Regional 2 Banten, anak perusahaan Pelindo grup serta Tenant (mitra kerja).
Manager Komersial PT Pelindo Regional 2 Banten Irtanto mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 85 pekerja. Titik kumpul akhir dalam kegiatan simulasi ini berada di Bukit Kenceng, Desa Rombongan Kecamatan Ciwandan.
Dikatakan Irtanto, adapun parameter kesiapsiagaan yang diuji dalam kegiatan ini yaitu, respons pekerja terhadap bencana, jaring komunikasi, kecepatan dan peran dari tim tanggap darurat, persiapan kelengkapan peralatan, penentuan lokasi titik kumpul aman, dan ketepatan dalam pengambilan keputusan di kondisi gawat darurat.
“Skenario dalam kegiatan ini yaitu menggunakan pemodelan melalui wrs New gen milik BMKG yang berada di PT Pelindo Regional 2 Banten dengan skema terjadi gempa bumi magnitudo 8,7 SR dan memicu timbulnya gelombang tsunami setinggi 6-7 meter dengan batas waktu evakuasi 69 menit. Simulasi ini berhasil dilakukan dengan capaian waktu evakuasi 21 menit,” tuturnya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Manajer Kepatuhan Bisnis, Agus Fazri yang juga selaku ketua tim tanggap darurat.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan edukasi dan kesadaran kepada pekerja bahwa tempat kerja Pelabuhan Banten merupakan tempat yang rawan gempa bumi dan tsunami sehingga bila kejadian yang sesungguhnya terjadi pekerja dapat mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri,” kata Agus. (LUK/PBN)
Discussion about this post