SERANG, BANPOS – Ratusan relawan pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dari berbagai simpul relawan, dikukuhnya sebagai pengurus Tim 100 Badan Koordinasi Saksi (Bakorsi) Provinsi Banten Wilayah Barat pada Minggu (17/9).
Pengukuhan tersebut dilaksanakan di sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Banten.
Dalam acara tersebut nampak hadir Furtasan Ali Yusuf sebagai perwakilan dari DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Banten, dan juga Umar Bin Barmawi dari DPW PKB Provinsi Banten.
Ketua Bakorsi Provinsi Banten yang baru saja dilantik, Cahyo Atmoko dalam pidatonya menyampaikan dibentuknya Bakorsi memiliki dua tujuan.
Pertama, bertugas sebagai pengawas jalannya Pemilu 2024, dan yang kedua adalah untuk menaikkan tingkat elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
“Ada dua tujuan Bakorsi dibentuk, satu pengawasan kemudian yang kedua adalah sekaligus kita menaikan tingkat elektabilitas dari Capres kita,” katanya.
Selain itu ia juga menyerukan kepada seluruh kader dan simpatisan duet ‘AMIN’ untuk berjuang semaksimal mungkin demi memenangkan jagoannya itu.
“Kerja-kerja kita tidak selesai di media sosial dengan bergerilya di WA grup dan sebagainya, seperti pesan mas Anies adalah terus menuangkan informasi ini ke semua pihak,” ujarnya.
Di samping memenangkan Anies-Muhaimin sebagai presiden dan wakil presiden, Cahyo juga mengingatkan para relawan untuk dapat memenangkan partai pengusung pasangan calon tersebut.
“Kita menginginkan mas Anies dan pak Muhaimin jadi presiden, tapi alat kelengkapan yang bisa mendorong itu adalah partai. Makanya kita dukung partai-partai pengusung ini jadi pemenang di 2024,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bakorsi Nasional Dendi Susyanto menjelaskan latar belakang dibentuknya struktur kepengurusan relawan ini karena berkaca pada pengalaman Pemilu tahun sebelumnya.
Di mana pada saat pemilu berlangsung, tugas partai pengusung dalam melakukan pemantauan serta pengawasan terhadap saksi dirasa kurang begitu optimal karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).
Discussion about this post