LEBAK, BANPOS – Dalam rangka evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK), Lapas kelas III Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten menerima kunjungan kerja
Asisten Deputi Menpan RB dan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Hukum dan HAM, Sabtu (25/8).
Turut hadir mendampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Kepala Divisi Administrasi Kanwil
Kemenkumham Banten, beserta pejabat Struktural dilingkungan Kemenkumham RI.
Tim beserta rombongan setibanya di Lapas Rangkasbitung disambut langsung oleh Kalapas
Rangkasbitung yang didampingi Pejabat Struktural beserta Jajaran, dan tim disuguhkan penampilan Yel-
Yel WBK oleh WBP Lapas Rangkasbitung dengan penuh semangat.
Rombongan langsung meninjau sarana dan prasarana pelayanan publik di Lapas Rangkasbitung seperti
area parkir, ruang PTSP, ruang kunjungan, ruang video call, bengkel kerja Pembinaan, perpustakaan,
selanjutnya tim beserta rombongan turut meninjau inovasi pelayanan publik seperti Silay Madani,
penerapan inovasi Manisan, klinik Pratama Non Rawat Inap, Dapur Sirih, dan juga Pelaksanaan Kegiatan
PKBM Paket A serta kegiatan Pelatihan dan kegiatan pembinaan lainnnya.
Dalam kunjungannya, Asisten Deputi Perumus Kebijakan dan kordinasi Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kamaruddin menilai secara umu Lapas Rangkasbitung sangat
baik dalam melakukan pembangunam ZI.
”Begitu kita masuk sudah terasa atmosfir dan implementasi nyata pembangunan ZI disini, terus
semangat pa Kalapas dan jajaran, pertahankan komitmen dan integritas seluruhnya, muaranya agar
pelayanan publik meningkat dan semakin baik,” kata Kamarrudin.
Senada, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Hukum dan HAM RI, Ida Asep menyampaikan sebagai
salah satu UPT yang diusulkan meraih predikat WBK Lapas Rangkasbitung memiliki banyak keunggulan.
”Kita bisa lihat bersama dan kami sudah mendapatkan laporan penilaian sesuai tahapannya, Lapas
Rangkasbitung memenuhi syarat dalam meraih predikat WBK, disetiap UPT dan proses pembangunan ZI
ada catatan perbaikan itu menjadi hal yang memang kita harus terus berbenah, yang penting tetap
semangat, jaga Komitmen semuanya, implementasikan dengan baik dan masyarakat terpuaskan akan
layanan yang diberikan rasanya tidak ada alasan lain untuk tidak meraih predikat WBK,” ujar Ida Asep.
Discussion about this post