FINLANDIA, BANPOS – Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Helsinki, Finlandia, Selasa (8/8), dipadati para duta besar negara-negara anggota ASEAN, diplomat dari negara sahabat hingga pejabat pemerintahan setempat. Mereka ikut memeriahkan perayaan HUT ke-56 ASEAN.
Acara perayaan di aula KBRI Helsinki berlangsung dengan hangat dan penuh keakraban. Para tamu tampak menikmati berbagai sajian makanan khas dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Seperti Gado-gado, Nasi Lemak, Pho hingga Tom Yam.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Finlandia dan Estonia, Ratu Silvy Gayatri, selaku Ketua ASEAN Helsinki Committee 2023, dalam sambutannya menyampaikan cita-cita ASEAN untuk menjadi organisasi regional yang tangguh dan tangkas dalam menghadapi berbagai tantangan, di level regional maupun global.
“ASEAN diharapkan tetap relevan bagi masyarakat di kawasan dan dunia serta terus menjadi pusat pertumbuhan dan kemakmuran, sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN, yakni ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” ujar Dubes Gayatri dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/8).
Dubes Gayatri juga menegaskan kembali komitmen para Pemimpin Negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-42 yang berlangsung pada 10-11 Mei lalu di Labuan Bajo. Para pemimpin ASEAN berjanji memelihara arsitektur regional ASEAN yang terbuka, inklusif, transparan dan berdasarkan hukum. Para pemimpin ASEAN, sambungnya, akan terus memperkuat hubungan dengan mitra ASEAN dalam mengutamakan perdamaian, stabilitas dan pengembangan ketahanan kawasan.
Sebagai salah satu anggota Uni Eropa, Finlandia memiliki kapasitas yang mumpuni. Di antaranya dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
“Negara-negara ASEAN berharap dengan keunggulannya, Finlandia dapat mendukung dan berkolaborasi dengan ASEAN dalam mengatasi berbagai tantangan bersama,” tuturnya.
Hal itu, kata Gayatri, telah tercantum dalam Joint Leader’s Statement ASEAN dan Uni Eropa, yang dihasilkan pada Desember lalu. Berbagai tantangan dimaksud, antara lain masalah keamanan siber dan kejahatan dunia maya, perubahan iklim, perlindungan biodiversitas dan lingkungan hidup, energi bersih, hingga ekonomi hijau.
Discussion about this post