CILEGON, BANPOS – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini membuka Festival Rampak Pencak Silat di Kota Cilegon. Acara dikemas dengan pertunjukan rakyat yang merupakan salah satu program kemitraan antara Kementerian Kominfo RI dan Komisi I DPR RI. Minggu (6/8).
Kegiatan mengangkat tema “Pemajuan Kebudayaan Untuk Pengokohan Karakter Pancasila”.
Acara yang digelar di Lapangan Parkir Pasar Blok F Kota Cilegon ini dihadiri para pendekar pencak silat dari 50 peguron se-Cilegon menampilkan kompetisi seni pencak silat antar peguron, juga atraksi debus Banten.
Hadir dalam dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta, Wakil Ketua DPRD Cilegon Nurrotul Uyun dan Anggota DPRD Provinsi Banten dr. Shinta Wisnu dan para tetua pendekar pencak silat se-Cilegon.
Menurut Anggota Komisi I DPR ini, pencak silat merupakan seni budaya asli Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO sebagai World Heritage dalam kategori Warisan Budaya Takbenda asal Indonesia pada tahun 2019.
“Kita harus bangga pencak silat telah diakui sebagai warisan dunia asal Indonesia. Tapi tidak cukup hanya itu kita harus menjaga dan melestarikannya sehingga budaya ini mengokohkan karakter bangsa Indonesia,” ingat Jazuli.
Pencak silat, menurut Ketua Fraksi PKS DPR ini, memiliki makna dan filosofi yang kuat.
Pencak silat dari berbagai daerah memiliki keunikan jurus dan gerakan, tapi semangatnya sama, yaitu untuk menjaga diri, menjaga kehormatan, dan menjaga persatuan nasional.
“Semangat untuk menjaga dan melestarikan seni budaya daerah ini harus mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama Pemerintah Pusat dan daerah. Banyak cara-cara kreatif yang bisa dilakukan yang penting ada keberpihakan,” ungkapnya.
Salah satu yang bisa dilakukan, lanjut Anggota DPR Dapil Banten ini, seperti berkolaborasi dengan Kominfo untuk menggelar Festival Rampak Pencak Silat.
Cara lain, secara rutin menampilkan seni silat dan seni-seni lain dalam acara-acara pemerintah, di hotel-hotel besar, bahkan di alun-alun kota.
“Dengan demikian generasi bangsa makin kenal dan akrab dengan budayanya. Makin bangga dengan kesenian tradisional. Karena dalam seni dan budaya itu ada nilai-nilai yang mengokohkan karakter Pancasila,” tutur Jazuli.
Discussion about this post