JAKARTA, BANPOS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah ditunjuk PDIP untuk menjadi juru kampanye (jurkam) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Namun, putra sulung Presiden Jokowi itu dinilai masih berpeluang untuk mendukung Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Apalagi, Gibran menyatakan saat ini dirinya bukan jurkam Ganjar.
Pernyataan Gibran dirinya bukan jurkam Ganjar disampaikan usai menghadiri Perayaan Hari Lanjut Usia Nasional 2023, di Stadion Manahan Solo, Kamis (20/7). Saat itu, Gibran menegaskan, masih banyak politisi senior yang lebih mampu menjadi juru kampanye.
“Saya bukan jurkam, kan belum masuk masa kampanye. Jurkam ki sing senior (jurkam itu yang senior),” ucapnya.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, dengan pernyataan ini, Gibran telah mengirim sinyal mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Menurut Ujang, sikap Gibran itu bisa dianggap sebagai penegasan dari rangkaian peristiwa sejak Mei 2023. Ketika itu, Gibran bersama relawan pendukungnya dan pendukung Jokowi bertemu Prabowo.
“Saya lihat dalam perspektif orang Jawa, ini sangat jelas dan sangat clear, arah dukungan Gibran ikut arah dukungan Jokowi. Bisa saja, Gibran membantah dia bukan jurkam Ganjar karena ada indikasi atau sinyal arah dukungannya ikut Jokowi, ingin ke Prabowo,” kata Ujang, Kamis (27/7).
Ujang mengatakan, penegasan yang disampaikan Gibran bahwa dirinya bukan jurkam Ganjar merupakan pernyataan jujur. Ia pun memperkirakan, proses penunjukan jurkam Ganjar di PDIP belum dilakukan secara resmi.
“Jadi, yang dikatakan Gibran bisa jadi itu memang ucapan betul bahwa faktanya dia bukan jurkam Ganjar Pranowo. Karena jurkam itu ada SK (Surat Keputusan), penunjukan, peresmian. Kalau belum ada, Gibran bisa katakan bahwa dia bukan jurkam Ganjar,” ujarnya.
Ujang melanjutkan, Jokowi dan Gibran memang kader PDIP. Namun, tetap rasional apabila Jokowi lebih memilih mendukung Prabowo di Pilpres 2024, demi peran yang lebih besar.
“Di konstruksi politik hari ini, betul Jokowi kader PDIP, Gibran kader PDIP. Tapi, kita tahu juga kekuasaan keluarga Jokowi di PDIP lemah, tidak ada. Peran dan fungsi yang kuat Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Kalaupun dukung Ganjar, kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden, maka tidak akan punya peran apa-apa,” ujar Ujang.
Discussion about this post