JAKARTA, BANPOS – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) meningkatkan kolaborasi di bidang riset dan inovasi.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian dan Rektor UTM, Datuk Ahmad Fauzi Ismail, di Gedung B. J Habibie, Jakarta, Senin (17/7).
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Azlinda Azman mengatakan, kerja sama ini akan membuka lebih banyak potensi kolaborasi riset yang selama ini telah terjalin antara Indonesia dan Malaysia, melalui BRIN dan UTM.
“Ini selaras dengan aspirasi untuk mengangkat martabat dan kegemilangan Asia Tenggara, dan meningkatkan hasil riset di tingkat benua Asia dan global,” katanya.
Azlinda mengungkapkan ada 17 periset BRIN telah mengikuti program pascasarjana berbasis riset (degree by research) di UTM.
Program ini sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Agreement (MoA) yang diteken pada 2021. Kolaborasi ini sukses menghasilkan 11 hibah kerja sama penelitian, yang juga melibatkan 15 periset UTM.
Kemudian dilanjutkan pada 14 Juni 2023 juga telah ditandatangani kembali MoA antara BRIN dan UTM. Sekitar 20 periset BRIN diharapkan dapat mengikuti program DbR pada Oktober 2023.
“Kesepakatan kerja sama ini menunjukkan adanya kepercayaan dan sinergi antara kedua negara melalui BRIN dan UTM. Kami berharap akan ada lebih banyak kerja sama lagi, sebagai kerja sama strategis dalam melaksanakan penelitian dan pembangunan demi kebaikan bersama,” harap Azlinda.
Dirinya menekankan, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia sangat fokus pada riset yang dapat menyumbang kepada pembangunan masyarakat. Tidak hanya industri, tapi juga komunitas. Dan juga berdampak pada isu global, seperti perubahan iklim dan disrupsi teknologi.
“Kami berharap rumpun Indonesia dan Malaysia menjadi satu entitas yang kuat memberikan hasil penelitian di tingkat global sesuai dengan budaya kita,” harap Azlinda.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Syed Md Hasrin Bin Tengku Hussin mengungkapkan, hubungan Malaysia dan Indonesia berada di tahap yang sangat baik, baik bidang politik, ekonomi, dan kerja sama government to government (G to G).
Discussion about this post