BANJARSARI, BANPOS – Pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana (Sapras) SDN 01 Keusik, Kecamatan Banjarsari, mendapat keluhan dari pihak sekolah.
Hal tersebut dikarenakan, proyek pengerjaan yang didanai oleh APBN Tahun 2019 melalui Direktorat Pemukiman Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten itu dinilai dikerjakan secara sembrono.
Pantauan wartawan, seperti keramik yang dipasang dinding sekolah kurang rapih dan motifnya tidak sama rata. Selain itu, finishing pelaksana pengerjaan bangunanya juga kurang rapih.
Kepala Sekolah SDN 01 Keusik, Abu Bakar Sidik, kepada wartawan mengatakan, pihaknya merasa tidak puas atas pengerjaan renovasi dan rehabilitasi sekolahnya yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
Ketidakpuasan mencuat saat dirinya mengetahui warna keramik yang dipasang di dinding tidak sama dengan keramik di lantai.
“Hasilnya kurang memuaskan, sembrono, salah satunya keramik dinding yang sudah terpasang, itu motif dan warnanya tidak sesuai dengan keramik di lantai,” kata Abu, Selasa (21/1).
Dalam hal ini pihaknya berharap keramik yang saat ini sudah terpasang untuk segara direnovasi kembali agar sekolah yang di rehabilitasi bisa serasi.
“Saya mohon keramik yang sudah dipasang untuk segera direnovasi ulang sebelum dilakukan serah terima dengan sekolah,” harapnya.
Salah seorang pekerja proyek renovasi dan rehabilitasi SDN 01 Keusik, Endang, membenarkan pemasangan keramik yang dilakukan itu motifnya tidak sesuai dengan keramik yang pasang di lantai. Hal itu lantaran stok keramik yang sama sudah habis.
Kata dia, pihaknya berjanji akan menyampaikan keluhan atas ketidak puasan renovasi oleh pihak sekolah kepada pemegang proyek.
“Insya Allah akan saya sampaikan kepada pak Baron (pemegang proyek-red) terkait keramik yang tidak sesuai warna tersebut,” jelasnya. (WDO/PBN)
Discussion about this post