Permintaan vaksinasi rabies di Kota Cilegon meningkat. Hal ini lantaran maraknya kasus rabies yang terjadi di wilayah bagian timur Indonesia, menyebabkan meningkatnya permintaan masyarakat pecinta hewan kesayangan untuk dilakukan vaksinasi rabies di Puskeswan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon.
Kepala DKPP Kota Cilegon, Efa Syarifah mengatakan hampir setiap hari Puskeswan DKPP Kota Cilegon diramaikan dengan suara hewan seperti kucing dan anjing yang rela mengantre untuk mendapatkan vaksinasi rabies gratis dari pemerintah.
Efa menjelaskan, sepanjang tahun 2023 vaksinasi rabies sudah diberikan kepada sekitar 207 ekor hewan pembawa rabies di Kota Cilegon. “Belakangan ini Puskeswan ramai dikunjungi pecinta hewan setiap harinya untuk melakukan vaksinasi rabies, agar hewan memiliki daya kebal dan bebas dari penyakit rabies. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir hewan peliharaannya akan menularkan rabies,” kata Efa, Senin (3/7).
Sementara itu, Dokter Hewan Berwenang pada DKPP Kota Cilegon, Dina Safitri menuturkan, bahwa rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies.
“Virus rabies ini ditularkan melalui saliva (air liur) anjing, kucing, kera yang terinfeksi rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka,” ujarnya.
Dina menuturkan bahaya virus rabies yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan hewan (anjing), selama sekitar dua minggu virus akan tetap tinggal di tempat atau didekat tempat gigitan.
Selanjutnya virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior dimana sepanjang perjalanan ke otak, virus rabies akan berkembangbiak atau membelah diri (replikasi).
“Sesampainya di otak dengan jumlah virus maksimal, virus menyebar luas ke semua bagian neuron. Virus ini akan masuk ke sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak. Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak ke seluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya. Akhirnya penderita akan mengalami kematian,” tuturnya.
Discussion about this post