Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon menerima aduan dari ratusan guru honorer PAUD lantaran honor yang diterima tidak merata.
Seperti diketahui, saat ini honor guru Paud di Kota Cilegon yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon ada yang menerima senilai Rp475 ribu dan ada juga yang menerima honor Rp675 ribu per bulan.
“Ada usulan dari para guru honorer, terutama dari Paud di Cilegon agar honornya di sama ratakan,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi, Minggu (2/7).
Faturohmi mengungkapkan, ada banyak usulan agar disamaratakan. Karena ada yang masih Rp375 ribu dan ada juga yang menerima honor Rp 675 ribu per bulannya.
“Maka kami (DPRD) mendorong kepada Dinas Pendidikan agar honornya disama ratakan,” ujar Politisi Partai Gerindra ini.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Heni Anita Susila membenarkan nilai honor daerah (Honda) untuk guru Paud di Cilegon masih belum merata.
“Iya karena memang ada keterbatasan dari kami dan akan kami usulkan di periode selanjutnya, karena emang ada SK (Surat Keputusan) dari pak Walikota Cilegon,” ujar Heni.
Heni menuturkan, yang mendapatkan honor lebih besar itu berdasarkan masa kerja yang lebih lama dari yang lainnya.
“Kalau Honda Paud Rp450 ribu, kalau kami sih inginnya semua mendapatkan. Tapikan tergantung anggaran yang ada pada APBD kita. Namun yang jelas jumlah penerimanya banyak sampai ratusan guru Paud,” tandasnya.(LUK/PBN)
Discussion about this post