SERANG, BANPOS – Sebanyak 28 pemilik klub dari Liga 2 berkumpul untuk mengadakan pertemuan yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/6). Pertemuan itu untuk mematangkan kompetisi musim ini. Hasilnya ditetapkan Liga 2 akan dimulai pada September mendatang, dan akan diawali oleh turnamen pramusim yang digelar Juli mendatang.
Pertemuan jelang musim baru kompetisi Liga 2 2023/2024 ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Zainudin Amali, Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus, Exco PSSI Endri Erawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengungkapkan, hasil dari pertemuan itu disepakati kompetisi Liga 2 akan digelar mulai September hingga sebelum Bulan Puasa (2024). Sebelum itu mereka akan bermain di pramusim dulu dari akhir Juli hingga akhir Agustus.
“Jadi satu bulan untuk pramusim,” buka Ferry Paulus.
Format kompetisi juga akan berubah jika dibanding Liga 2 edisi terakhir. Musim ini 28 klub akan dibagi menjadi 4 grup, berbeda dengajn musim lalu yang hanya menggunakan tiga grup.
Di fase grup formatnya adalah double round-robin dimana setiap tim saling berhadapan seabanyak dua kali home-away. Untuk peringkat 4 teraktas setiap grup akan berlanjut ke babak 16 besar untuk memperebutkan temapt di babak delapan besar, semifinal dan final. Peraih juara 1 hingga juara 3 berhak naik kasta ke Liga 1 musim berikutnya.
Sementara tiga tim peringkat terbawah di fase grup akan memainkan babak playoff untuk menentukan tim terdegradasi. 12 tim akan memainkan babak 12 besar dalam dua grup. Peringkat tiga terbawah dari setiap grup akan terdegradasi ke Liga 3.
Yang juga berbeda, PT LIB mengijinkan mengijinkan klub Liga 2 untuk memainkan dua pemain asing, dengan komposisi 1 pemain asing plus satu pemain asing asal Asia.
“Ini supaya Liga 2 naik kelas. Agar klub terbiasa menangani pemain asing. Jadi saat promosi ke Liga 1, klub sudah terbiasa,” kata Ferry Paulus.
Pada kesempatan itu, Zainudin Amali berharap ke depannya pemilik klub Liga 2 bisa bersama-sama bergandengan tangan untuk menaikkan value kompetisi.
Discussion about this post