SERANG, BANPOS – Angkutan umum seperti angkutan kota (angkot) dengan tarif murah sampai saat ini masih menjadi impian banyak masyarakat, terutama masyarakat Kota Serang. Mimpi tersebut ditambah dengan harapan trayek yang tertata rapi.
Warga serang, Desi (44) menyampaikan dirinya sebagai masyarakat Kota Serang sangat mengimpikan angkutan umum dengan biaya yang murah serta cepat.
“Ingin adanya kendaraan yang mudah dan cepat serta ongkosnya yang tidak memberatkan kepada masyarakat atau murah,” ujarnya, Jumat (16/6).
Menurutnya, jika tarif angkot lebih murah, masyarakat pasti akan lebih memilih naik angkot untuk bepergian, terutama mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
“Angkot jika ongkosnya murah pasti masyarakat juga bakal memilih angkot. Coba kalau tarif angkot jauh Rp5 ribu dekat Rp3 ribu pasti banyak yang milih angkot dari pada ojeg online atau grab,” ucapnya .
Dirinya mengaku tidak mengetahui terkait adanya aturan tarif yang telah ditentukan oleh Pemkot Serang. Pasalnya, dirinya selama ini naik angkot selalu lebih dari Rp5 ribu walaupun hanya sebatas dari Pakupatan sampai Ciceri.
“Saya tidak tahu, bahkan nyatanya tidak begitu, supir angkot selalu menaikan ongkos semaunya,” ujarnya
Senada, Warga Cipocok, Islah, mengaku juga berharap bidang transportasi bisa lebih diperhatikan. Karena tarif angkutan yang tidak konsisten.
“Harapan saya untuk transportasi di Kota Serang harus lebih diperhatikan lagi untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan perlu adanya transportasi khusus Kota Serang,” ungkapnya.
Warga Kota Serang lainnya, Ari Wulan menyampaikan transportasi yang dibutuhkan saat ini adalh angkutan yang terintegrasi, baik itu angkot bus, bus biasa ataupun bus trans serta dengan lokasi dan rute yang membuat masyarakat merasa nyaman.
“Lokasi, rute, ketepatan waktu,kenyamanan sangat menentukan minat warga untuk memakai transportasi umum. Misalnya, warga yang turun dari terminal bus pakupatan ingin pergi ke daerah kaujon, angkutan yang diharapkan, angkot dengan rute yg jelas (waktu ngetem sebentar dan tanpa berputar putar) atau bisa disiapkan tempat naiknya gojek yg resmi,” jelasnya
Dirinya menambahkan, asalkan dua moda transportasi itu dibenahi, rasanya cukup untuk daerah kota serang. Dalam peraturan terkait tarif, ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
”Tidak pernah melihat informasi soal tarif angkot,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil DPRD Kota Serang, Hasan Basri mengungkapkan dalam impian masyarakat terkait kendaraan umum yang murah tersebut perlu adanya pengawasan serta sanksi untuk penertibannya.
“Memang ini yang yang harus ditertibkan dan memang kita agak susah untuk konsisten. kalaupun sudah dipakai kode dan sebagainya. Serta memang harus adanya pengawasan dari Dinas Perhubungan sendiri. Harus ada pengawasan tentang kedisiplinan terkait tarif tersebut,” ujarnya.
Dirinya mengatakan hal tersebut menjadi sebuah PR agar adanya sebuah efek jera untuk para oknum yang sebelumnya sudah ditempelkan stiker tarif akan tetapi dilepas
“PR kita termasuk mungkin, ada oknum yang sudah ditempelkan stiker tentang trayek dan sebagainya di kletek (lepas-red). Kalau tidak ada pengawasan dan tidak ada sanksi susah juga,” tandasnya.
Walikota Serang, Syafrudin menanggapi terkait hal tersebut dirinya mengatakan setuju dengan adanya program tersebut. Akan tetapi hal tersebut dikembalikan lagi kepada kebijakan dari dinas terkait.
“Untuk hal tersebut, itu hal teknis bagaimana dari dinasnya. Walikota, apapun itu kalau ada suatu program yang bagus kaitannya dengan angkutan umum dan sebagainya. Saya kira saya sebagai walikota pasti setuju,” ujarnya.(MG-02/PBN)
Discussion about this post