CILEGON, BANPOS – Dalam rangka penguatan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di Kota Cilegon dalam mengintegrasikan dan melakukan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon menggelar kegiatan Penguatan KKB tingkat Kota Cilegon tahun 2023 di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Kamis (15/6).
Kapala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan KB pada DP3AP2KB Kota Cilegon Wawan Ihwani mengatakan kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), keluarga dan masyarakat dengan KKB di Kota Cilegon.
Diketahui di Kota Cilegon sekarang sudah ada 13 KKB yang dibentuk dan sekarang dilakukan penguatan, sehingga tugas dan fungsinya bisa berjalan maksimal.
“KKB menjadi konsep percepatan pembangunan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
“Sehingga di harapkan dapat menghasilkan keluarga berkualitas dengan karakteristik keluarga yang tentram, mandiri dan bahagia yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan Kota Cilegon secara luas,” tambahnya.
Disisi lain, papar Wawan, KKB merupakan inovasi strategis dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas program kependudukan dan keluarga bangga kencana. Kata Wawan ini harus dilakukan secara utuh di lini lapangan yang bersinergi dengan berbagai instansi atau OPD terkait.
“Paling penting dari itu semua adalah adanya komitmen dari para kepala opd dan instansi terkait untuk menjalankan semua program pembangunan yang ada di KKB,” jelasnya.
Lebih lanjut Wawan menegaskan, para KKB tersebut juga diharapkan memiliki data-data potensi kampung atau lingkungan harus ada terekspos dengan jelas dan nyata.
“Baik menyangkut data kependudukan, potensi keluarga kurang mampu, data balita, data anak usia sekolah, data usia remaja, data umkm unggulan,” terangnya.
Dikatakan Wawan seperti data stunting, data terpadu kesejahteraan sosial, data keluarga yang tidak berpenghasilan tetap dan data-data lain yang mencerminkan kondisi lingkungan tersebut.
Discussion about this post