CILEGON, BANPOS – Menjelang Idul Adha 1444 Hijriah, lalu lintas pengiriman hewan kurban dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa mengalami peningkatan. Peningkatan lalu lintas pengiriman hewan kurban bahkan mencapai 145 persen.
Sub Koordinator Karantina Hewan pada Balai Karantina Pertanian Cilegon Melani Wahyu Adiningsih mengatakan, peningkatan lalu lintas hewan kurban dari Pulau Sumatera ke Jawa sudah terlihat sejak awal Juni 2023. Hewan kurban yang banyak dikirim merupakan sapi.
“Kebanyakan yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa, kalau dari Jawa ke Sumatera sangat sedikit. Sebagian besar sapi, kalau kambing jarang karena mudah stress,” kata Melani ditemui di Kantor Balai Karantina Pertanian Cilegon, Kamis (8/6).
Hewan kurban yang dikirim dari Sumatera ke Jawa, tujuan akhir di sekitar Jabodetabek. Sapi-sapi yang dikirim untuk memenuhi lapak hewan kurban di sekitar Jabodetabek. “Hewan kurban tujuannya ke Jakarta Sebagian besar,” ujarnya.
Dikatakan Melani, pada saat bukan menjelang Idul Adha, pengiriman hewan sapi dari Sumatera ke Jawa sekitar 10.000 ekor per bulan. Pada Mei 2023, pengiriman sapi dari Sumatera ke Jawa 11.735 ekor dengan 758 kali pengiriman menggunakan truk dengan rata-rata 378 ekor per hari.
“Pada bulan Juni dari tanggal 1 hingga tanggal 7 Juni 2023 sudah ada 3.843 ekor dengan volume pengiriman 461 truk atau rata-rata per hari 549 ekor,” terangnya.
Melani menambahkan, pengiriman hewan kurban wajib menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau Sertifikat Veteriner (SV) dari daerah asal.
“Pada Idul Adha kali ini kita juga melakukan peningkatan pengawasan, kita tetap mewaspadai adanya penyebaran virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease),” tuturnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, Efa Syarifah mengatakan, semua hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah, sebelumnya sudah diperiksa dan sudah memiliki SKKH dari daerah asal.
“Semua hewan sudah diperiksa dan memang aman dan layak dikonsumsi dan terbebas dari penyakit LSD,” ujarnya.
Dikatakan Efa, guna memastikan tidak ada penyakit pada hewan kurban dapat teratasi, DKPP Kota Cilegon menerjunkan 2 tim untuk berkeliling dan memeriksa hewan kurban yang datang dari wilayah luar Cilegon.
“Mayoritas dari hasil pemeriksaan hewan yang kita temukan tidak memiliki penyakit yang serius. Cuman hanya ditemukan hewan tersebut kelelahan dan diare,” tandasnya.
Terpisah, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang melakukan berbagai upaya dalam mengatasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD). Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan bersama, terlebih dalam waktu dekat akan menyambut hari raya kurban.
Kepala DKP Kota Tangerang, Muhdorun menuturkan, Kota Tangerang saat ini sudah dalam kondisi terkendali dan terjamin dalam melakukan upaya antisipasi penyebaran penyakit LSD. Sejak wabah penyakit hewan ini diumumkan dalam kurun waktu setahun belakangan, Pemkot Tangerang telah melakukan berbagai upaya antisipatif, seperti pemberian obat secara gratis kepada peternak dan pedagang yang hewan terdampak penyakit tersebut.
“Wabah PMK atau LSD yang menimpa hewan-hewan ternak di Kota Tangerang sejauh ini telah aman terkendali. Berbagai upaya telah kami lakukan, salah satunya pemberian obat secara gratis kepada pedagang atau peternak, apabila mendapati hewan ternaknya terdampak penyakit ini. Obat-obatan gratis tersebut berupa vitamin, anti radang, dan anti parasit yang dapat diambil secara gratis di kantor DKP Kota Tangerang, di Gedung Cisadane, Jalan KS Tubun, No. 1, untuk mendapatkannya,” ujar Muhdorun.
Ia melanjutkan, selain pemberian obat secara gratis, Pemkot Tangerang juga telah melakukan prosedur pengawasan secara ketat untuk menjamin hewan yang masuk ke Kota Tangerang dalam keadaan sehat. Hal ini dilakukan dengan kewajiban membawa surat sehat dan keterangan vaksinasi dari daerah asal masing-masing.
Lanjutnya, Pemkot Tangerang juga telah memberikan tanda dalam bentuk stiker khusus yang ditempel di lapak-lapak pedagang hewan, untuk memberikan informasi akurat kepada masyarakat, serta menjamin masyarakat mendapatkan hewan yang sehat, terutama untuk kebutuhan kurban mendatang.
“Pengawasan berkala juga telah kami lakukan. Kondisi saat ini telah menjamin hewan kurban yang masuk ke Kota Tangerang sudah dipastikan tervaksinasi dari daerah asalnya, serta dalam keadaan kesehatan yang sudah terjamin,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga akan terus melakukan pengecekan berkala secara rutin. Ditambah, sampai saat ini, Pemkot Tangerang terus melakukan himbauan kepada peternak dan pedagang untuk melakukan disenfeksi kandangnya masing-masing. “Imbauan dan sosialisasi juga telah kami lakukan secara massif, terutama di bulan April-Mei kemarin, agar terus melakukan disenfeksi kandangnya masing-masing,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga telah memastikan bahwa penyakit LSD ini tidak dapat menular melalui manusia. Jadi, tidak perlu adanya prosedur khusus dalam menangani proses kurban di hari raya kurban mendatang. Serta, masyarakat Kota Tangerang dapat melakukan transaksi pembelian hewan kurban dengan tanpa adanya kekhawatiran mengenai penyakit LSD tersebut.(LUK/PBN/BNN)
Discussion about this post