JAKARTA, BANPOS – Indosat Ooredoo Hutchison melaporkan kinerja keuangan untuk kuartal pertama 2023 yang tumbuh dua digit pada April lalu.
kinerja keuangan dan operasionalnya yang solid pascamerger ini didorong oleh fokus Indosat dalam mengeksekusi strategi Go-to-Market-nya secara tepat.
Hal itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 di Kantor Pusat Indosat, hari ini, Senin (15/5).
dalam RUPST tersebut juga disampaokan total pendapatan Indosat berhasil tumbuh sebesar 9,9 persen dari tahun sebelumnya (Year-on-Year atau YoY) menjadi Rp11.945,0 miliar.
EBITDA Indosat juga meningkat 21,7 persen YoY menjadi Rp5.329,1 miliar, dengan margin EBITDA mencapai 44,6 persen.
Indosat juga mencatat Laba Periode Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang tercatat sebesar Rp929,1 miliar, naik 621,6 persen YoY.
Berdasarkan persetujuan para pemegang saham, Indosat atau Perseroan, dengan kode IDX: ISAT, membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2022 hingga Rp2.061.627.746.488, atau 43.6 persen dari laba bersih setara dengan Rp255,7 per saham kepada para pemegang saham.
Pembagian dividen ini merupakan penggunaan sebagian laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 yang akan dibayarkan paling lambat pada 15 Juni 2023.
Sisa laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp2.661.786.822.147 dialokasikan ke saldo laba ditahan.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan bahwa kesuksesan Indosat pada tahun pertama pascamerger merupakan hasil dari kerja keras karyawan, kolaborasi strategis dengan para mitra, kesetiaan para pelanggan, dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan yang tidak pernah berhenti agar Indosat dapat menghadirkan pengalaman telekomunikasi digital berkelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Indosat juga telah menyelesaikan integrasi jaringan dengan teknologi Multi-Operator Core Network (MOCN) yang dilakukan di lebih dari 46 ribu sites di seluruh Indonesia, dalam waktu satu tahun.
Discussion about this post