JAKARTA, BANPOS – Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum mengatakan perempuan berperan penting dalam mengatasi ujaran kebencian yang terjadi di Indonesia.
“Perempuan punya peran penting, karena jika sudah memiliki anak, anaknya akan mendapatkan ilmu dari ibunya terlebih dahulu,” ujar Yuyun, dalam kegiatan diskusi internasional yang bertajuk Islamophobia and Antisemitism in The World, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (3/5).
Yuyun mengatakan, apabila kaum perempuan cerdas, khususnya kaum ibu, akan mencegah generasi selanjutnya dari pelaku ujaran kebencian, termasuk islamofobia atau anti Islam dan antisemitisme atau anti Yahudi.
Lebih jauh, ia juga mengungkapkan bahwa seluruh kaum perempuan harus mengenali keberagaman masyarakat. Agar mengetahui dan bisa memahami maksud dan tujuan kegiatan umat agama dan etnis lainnya, sebab ujaran kebencian dimulai dari prasangka.
“Prasangka bisa terjadi karena bias dan ketidaktahuan, kita tidak boleh merespons sesuatu dengan hal negatif,” katanya yang juga merupakan kandidat Ph.D di Erasmus University, Belanda itu.
Yuyun mengatakan, Indonesia sebagai bagian dari negara ASEAN harus bertindak dengan prinsip menghargai perbedaan budaya yang menekankan nilai bersama dalam keberagaman, karena sudah diatur dalam Pasal 22 Deklarasi ASEAN.
Pada 2017, kata dia, deklarasi ASEAN telah mendorong penguatan masyarakat dalam mencegah sikap intoleran dan tidak adanya penghormatan terhadap agama lainnya.
“Sekarang tinggal menyesuaikan peraturannya dengan konteks lokal supaya bisa sesuai dengan masyarakat. Kami berharap kepada seluruh pihak agar bergerak secara domestik demi mewujudkan masyarakat sebagai kunci dalam mencegah ujaran kebencian,” tandasnya. (ANT/MUF)
Discussion about this post