SERANG, BANPOS – Jelang waktu tibanya hari raya Idul Fitri kaum muslimin hingga kini masih menanti penetapan tibanya lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah. Dalam hal ini, Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar (MA) menetapkan Hari Jumat nanti (21/04/2023) adalah tibanya 1 Syawal atau lebaran, hal itu didasari dari metode hisab, Rabu (19/04).
Informasi lain, Kementrian Agama pun beberapa waktu lalu menyebut ada potensi terjadinya perbedaan penetapan awal bulan Syawal 1444 Hijriah di Indonesia.
Kepada wartawan, Ketua PB Mathla’ul Anwar, KH Embay Mulya Syarief menyebut penetapan itu didasari dengan penghitungan metode hisab yang dilaksanakan lembaga hisab falaqiyah PB MA.
“Jadi menurut perhitungan hisab kami, 1 Syawal jatuh pada Jumat 21 April nanti. Tapi untuk lebih menyempurnakan kita tunggu hasil sidang Isbat setelah merukyat hilal,” ujarnya.
Menurut KH Embay, ada dua metode munculnya perbedaan penetapan awal bulan Syawal 1444 H di Indonesia.
“Perbedaan hari Raya Idul Fitri karena pemahaman Wujudul Hilal (jika hilal sudah wujud) dan Rukyatul Hilal (jika Hilal sudah terlihat minimal 2 derajat dari ufuk,” jelas KH Embay.
Meski demikian, kata sosok ulama Banten ini, pihaknya tetap akan mengikuti sidang Isbat penetapan Hari Raya oleh pemerintah.
“Tapi kita tetap akan mengikuti penetapan sidang Isbat dengan pemerintah pada hari Kamis nanti. Namun hasil hisab dari PB Mathal’ul Anwar tetap akan memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Jumat 21 April besok,” paparnya.
Adapun mengenai perbedaan pandangan soal isbat tersebut, secara terpisah, pegiat Falaqiyah di Lebak Selatan (Baksel), Ustadz Mukhlis kepada BANPOS mengatakan, metode penentuan waktu tersebut harus ada sinkronisasi antara hisab dan rukyat yang keduanya memiliki metode masing-masing.
“Memang ada beberapa rujukan yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan Isbat itu. Ada yang melalui hasil hisab, ada pula dari rukyat. Dan ini kerap memicu perbedaan pandangan.” terangnya.
Mukhlis menyebut, ada ragam kajian yang biasanya Mashur dijadikan dasar rujukan untuk hisab.
Discussion about this post