JAKARTA, BANPOS – Pagi ini, nilai tukar rupiah kembali loyo. Rupiah dibuka pada level Rp 15.075 per dolar AS atau 0,13 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, Rp 15.055 per dolar AS.
Mata uang Asia juga dibuka bervariasi pagi ini. Yuan China naik 0,19 persen, dolar Singapura turun 0,02 persen, ringgit Malaysia stagnan, dan peso Filipina naik 0,04 persen. Yen Jepang naik 0,16 persen, baht Thailand turun 0,04 persen, dan won Korea Selatan turun 0,16 persen.
Sementara, mata uang utama negara maju mayoritas melemah. Poundsterling Inggris turun 0,06 persen, euro Eropa melemah 0,04 persen, franc Swiss turun 0,07 persen, dolar Australia minus 0,09 persen, dan dolar Kanada turun 0,06 persen.
Analis Senior dari DCFX, Lukman Leong melihat, nilai tukar rupiah akan menguat hari ini karena ditopang oleh sentimen risk on di pasar. Selain itu, aliran modal asing masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) masih akan terus mendukung rupiah.
“Melihat penguatannya, rupiah masih terbatas oleh penguatan dolar AS. Namun dengan meredanya kekhawatiran pada krisis perbankan, maka The Fed akan kembali hawkish dan fokus pada usaha memerangi inflasi,” jelasnya di Jakarta, Kamis (30/3).
Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.000-Rp 15.100 per dolar AS.(RMID)
Discussion about this post