JAKARTA,BANPOS – Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkit sejumlah jasa Prabowo Subianto dalam perjalanan karier Presiden Jokowi.
Menurut Hashim, kakaknya punya peran besar mengantarkan Jokowi sebagai presiden dua periode.
Hal tersebut disampaikan Hashim saat menyampaikan sambutan pada acara Deklarasi Prabowo Mania 08, di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Prabowo Mania 08 adalah kelompok relawan yang dibentuk Jokowi Mania Nusantara (JoMan), kelompok relawan pendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.
Pertengahan bulan lalu, JoMan yang awalnya mendukung Ganjar Pranowo, memutuskan untuk memuat haluan dan mengalihkan dukungan kepada Prabowo.
JoMan menganggap Prabowo lebih berpeluang menang di Pilpres nanti. Sebagai bentuk keseriusan, JoMan lalu membentuk kelompok relawan Prabowo Mania 08.
Hashim senang dengan dukungan tersebut. Ia lalu menceritakan kiprah Prabowo saat mendukung Jokowi di Pilgub DKI 2012. Kata Hashim, Prabowo sampai bolak-balik menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meyakinkan agar PDIP mau mengusung Jokowi.
Ceritanya, lanjut Hashim, pada Pilgub DKI 2012, hampir semua parpol mendukung petahana Fauzi Bowo, cagub yang diusung Partai Demokrat. Nah, untuk melawan Fauzi Bowo, Gerindra memutuskan mengusung Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Keputusan itu tak mudah direalisasikan. Karena Megawati belum memberikan restu. Untuk memecah kebuntuan, Jokowi mengontak Prabowo dan memintanya untuk berbicara dengan Mega.
Prabowo pun menyetujui usulan itu dan di April 2012, Prabowo menemui Mega. Pertemuan itu disaksikan langsung Tjahjo Kumolo. Dalam pertemuan itu, kata Hashim, Prabowo mulai meyakinkan Mega untuk mencalonkan Jokowi. “Waktu itu Ibu Mega belum mau mendukung Pak Jokowi, itu sejarah itu,” cerita Hashim.
Menurut adik Prabowo ini, kakaknya sampai beberapa kali pertemuan untuk meyakinkan Mega. Pada akhirnya, Mega menyetujui pencalonan Jokowi itu. Karena perolehan kursi PDIP tak cukup untuk mengusung calon gubernur, Gerindra pun masuk bergabung.
Kedua parpol lalu mengusung Jokowi-Ahok. “Waktu itu, hanya dua partai politik di Jakarta yang mencalonkan Pak Jokowi sebagai gubernur, hanya dua dari 36 partai. PDIP dan Gerindra, kita lawan 34 partai dan menang waktu itu,” kenangnya.
Menurut Hashim, hal itu adalah sejarah yang mesti diingat. Prabowo bahkan sempat turun kampanye untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ahok. “Ada foto-foto Pak Prabowo pakai baju kotak-kotak, masih ingat Pak Prabowo pakai baju kotak-kotak kita kampanye di Gelora, Senayan,” ujarnya.
Kini, lanjut Hashim, Prabowo pun mendukung Presiden Jokowi. Dukungan itu diberikan lantaran program pembangunan Prabowo sama dengan Jokowi.
Program pembangunan itu misalnya, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, pembangunan pelabuhan, pembangunan bandara, hingga perpindahan ibu kota negara. “Program Pak Jokowi itu 99 persen programnya Pak Prabowo,” ujar Hashim.
Karena itu, dia menegaskan Prabowo adalah sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan dan program Jokowi. Di tempat yang sama, Ketua Jokowi Mania Immanuel Ebenezer memberikan pujian kepada Prabowo sebagai sosok yang berkontribusi melahirkan pemimpin hebat di Indonesia.
Selain Jokowi, ada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan. Melihat jasa-jasa tersebut, kata dia, sudah tepat jika bangsa ini memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk memimpin negara.
“Jika hari ini bangsa ini tidak memberi kesempatan buat Pak Prabowo, saya anggap bangsa ini bangsa yang laknat. Jangan sampai bangsa ini coba melupakan kontribusi tokoh-tokoh bangsa yang punya ketulusan dan kejujuran,” kata Noel, sapaan Immanuel.
Menurut dia, Prabowo adalah sosok yang tepat karena memiliki jiwa patriotisme yang sangat tinggi.
“Kenapa saya memilih Pak Prabowo? Satu hal, Pak Prabowo tidak pernah yang namanya punya energi untuk bicara tentang masa lalu. Dia tidak punya waktu untuk bicara tentang masa lalu. Kita butuh pemimpin yang bicara tentang masa depan bangsa ini,” pungkasnya.(RMID)
Discussion about this post