JAKARTA, BANPOS – Pagi ini nilai tukar rupiah melemah 0,04 persen ke level Rp 15.446 per dolar Amerika Serikat (AS), dibanding penutupan kemarin di level di Rp 15.438 per dolar AS.
Pergerakan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS berfluktuatif. Baht Thailand minus 0,17 persen, yuan China melemah 0,16 persen, rupee India turun 0,16 persen, ringgit Malaysia minus 0,10 persen, dolar Singapura turun 0,07 persen, dolar Taiwan melemah 0,06 persen, dan rupiah turun 0,04, yen Jepang naik 0,18 persen, dan pesso Filipina menguat 0,03 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik 0,02 persen ke level 105,68. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,12 persen ke level Rp 16.287, terhadap poundsterling Inggris naik 0,13 persen ke level Rp 18.292, dan terhadap dolar Australia menguat 0,19 persen ke level Rp 10.169.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, imbal hasil obligasi AS juga lanjut mengalami penguatan. Hal ini menyebabkan penurunan lebih lanjut pada kurva imbal hasil, dengan selisih antara imbal hasil dua tahun dan 10 tahun mendekati level terendah sejak Oktober.
Kenaikan suku bunga memicu kekhawatiran akan perlambatan tajam ekonomi AS akhir tahun ini. Kurva hasil terbalik dianggap oleh pasar sebagai sinyal bahwa pedagang sedang memposisikan diri untuk potensi resesi.
Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah berpotensi ditutup melemah di rentang Rp 15.420-Rp 15.500 per dolar AS.(RMID)
Discussion about this post