JAKARTA, BANPOS – Nama Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028, kini semakin mengerucut. Santer disebut, dia adalah calon tunggal.
Isyarat ini pertama kali ditangkap Rakyat Merdeka, saat melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/2).
Ketika itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya sinergi kuat antara Gubernur BI dan Menteri Keuangan.
“Yang saya lihat, sekarang ini Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia betul-betul bisa ketemu, setiap minggu. Entah bicara apa. Tetapi bisa terus kompak,” kata Jokowi.
Presiden ke-7 RI ini enggan berspekulasi di tengah sulitnya situasi global.
Yang diperlukan untuk menjadi pemimpin, kata Jokowi, bukan sekadar orang yang book smart. Tetapi juga street smart dengan pengalaman jalanan yang panjang.
Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati adalah contoh konkret, orang yang tak sekadar book smart.
“Mereka ini sudah punya jam terbang tinggi. Menkeu jam terbangnya tinggi. Pak Perry juga jam terbangnya tinggi. Sangat dibutuhkan,” tuturnya.
“Jangan bertaruh dalam situasi seperti sekarang. Jangan. Apalagi, di lembaga yang sangat penting seperti moneter dan fiskal. Wah, jangan,” tegasnya.
Setelah itu, kabar Perry Warjiyo bakal tetap menakhodai BI, berhembus makin kencang.
Mengutip tiga sumber terpercaya, Reuters edisi 21 Februari menyebut, Presiden Jokowi akan kembali mencalonkan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI untuk masa jabatan lima tahun kedua, 2023-2028.
Tidak ada kandidat lain yang akan dicalonkan.
Perry yang juga maju sebagai calon tunggal bos bank sentral periode 2018-2023, akan mengakhiri masa jabatannya pada 23 Mei mendatang.
Pekan ini, Presiden diperkirakan mengusulkan nama Perry ke DPR.(RMID)
Discussion about this post